Jayapura: Sebanyak 557 orang yang selama ini mengungsi akibat gangguan keamanan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali ke kampunya Kiwirok dengan berjalan kaki.
Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito, mengatakan para pengungsi asal Kiwirok sudah kembali ke kampung halamannya termasuk yang mengungsi di Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
"Pemulangan para pengungsi itu dilepas Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana di Oksibil," kata Cahyo di Pegunungan Bindang, Selasa, 29 November 2022.
Dia menjelaskan para pengungsi itu akan berjalan kaki selama sekitar 23 jam dari Oksibil namun ada ratusan yang mengungsi di kampung-kampung yang tidak mengalami gangguan keamanan.
Saat konflik, mereka selain mengungsi ke Oksibil juga ke beberapa kampung seperti kampung Balusu, Kabiding, Epsipding, Okpol, dan kampung Bulangkop.
"Warga mengungsi setelah terjadi gangguan keamanan setelah kelompok bersenjata menyerang petugas kesehatan dan warga sipil," jelas Cahyo.
Menurut dia Pemda Pegunungan Bintang akan membantu para pengungsi selama enam bulan.
Gangguan keamanan di Kiwirok terjadi pada 21 September 2021, setelah kelompok bersenjata menyerang tenaga kesehatan hingga menyebabkan Gabriela Melani meninggal dan empat rekan serta seorang dokter terluka.
"KKB pimpinan Lamek Taplo juga membakar sejumlah fasilitas umum yang ada di Kiwirok di antaranya puskesmas, kantor kas Bank Papua dan pasar," ungkap Cahyo.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jayapura: Sebanyak 557 orang yang selama ini mengungsi akibat gangguan keamanan Kelompok Kriminal Bersenjata (
KKB) kembali ke kampunya Kiwirok dengan berjalan kaki.
Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito, mengatakan para pengungsi asal Kiwirok sudah kembali ke kampung halamannya termasuk yang mengungsi di Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang,
Papua Pegunungan.
"Pemulangan para pengungsi itu dilepas Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana di Oksibil," kata Cahyo di Pegunungan Bindang, Selasa, 29 November 2022.
Dia menjelaskan para pengungsi itu akan berjalan kaki selama sekitar 23 jam dari Oksibil namun ada ratusan yang mengungsi di kampung-kampung yang tidak mengalami gangguan keamanan.
Saat konflik, mereka selain mengungsi ke Oksibil juga ke beberapa kampung seperti kampung Balusu, Kabiding, Epsipding, Okpol, dan kampung Bulangkop.
"Warga mengungsi setelah terjadi gangguan keamanan setelah kelompok bersenjata menyerang petugas kesehatan dan warga sipil," jelas Cahyo.
Menurut dia Pemda Pegunungan Bintang akan membantu para pengungsi selama enam bulan.
Gangguan keamanan di Kiwirok terjadi pada 21 September 2021, setelah kelompok bersenjata menyerang tenaga kesehatan hingga menyebabkan Gabriela Melani meninggal dan empat rekan serta seorang dokter terluka.
"KKB pimpinan Lamek Taplo juga membakar sejumlah fasilitas umum yang ada di Kiwirok di antaranya puskesmas, kantor kas Bank Papua dan pasar," ungkap Cahyo.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)