Bogor: Sosok Ganjar Pranowo dianggap dekat dan peduli terhadap ulama, santri, dan kalangan pesantren. Sosoknya tak asing bagi kalangan pesantren karena dinilai figur yang peduli pada masyarakat.
Koordinator Nasional Himpunan Santri Nusantara (HISNU), Gus Yusuf Hidayat, mengajak masyarakat mendoakan Ganjar untuk maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Mari para santri yang ada di seluruh Indonesia, mari kita bersama berjuang mendukung Pak Ganjar, karena beliau menjadi kekuatan bagi santri dan pesantren. Beliau juga bagian dari pesantren, yakni cucu mantu KH. Hisyam Abdul Karim," kata Yusuf saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional di Ponpes Al Bashriyyah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 26 Oktober 2022.
Dia mengatakan kegiatan itu dihadiri sekitar 5.000 orang terdiri dari kalangan santri, ustaz, kiai, tokoh agama, dan sejumlah majelis taklim di Kabupaten Bogor.
Hadir di antaranya Gus Fahmi Hadziq, yang merupakan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari. Gus Fahmi juga menjadi penceramah dalam kegiatan tersebut. Sejumlah ulama dan tokoh dari Cirebon, Indramayu dan Jombang, Jawa Timur, turut hadir.
"Ini adalah momentum yang luar biasa, banyak para Kiai, Ulama besar yang hadir bersama masyarakat berkaitan mendoakan bangsa dan negara, serta Bapak Ganjar Pranowo," jelas Yusuf.
Sementara Pimpinan Ponpes Al Bashriyyah, KH. M. Taqiyuddin Bashri, mengatakan kegiatan keagamaan itu sebagai bentuk usaha agar Indonesia lebih damai dan sejahtera.
Taqiyuddin juga menilai Ganjar sebagai sosok yang pantas untuk menjadi Presiden 2024. "Kegiatan ini sebagai ikhtiar lahir dan bathin untuk kebaikan Indonesia, khususnya Pak Ganjar," ujarnya.
Seperti diketahui Ganjar Pranowo selama menjabat Gubernur Jawa Tengah memiliki banyak program keagamaan. Salah satunya yakni menggulirkan program bantuan insentif kepada pengajar agama.
Total ada 211.455 pengajar agama yang akan diberi stimulus karena telah sukarela mengamalkan ilmu untuk membentuk karakter siswa. Baik untuk pengajar agama Islam di Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren dan TPQ, sekolah Minggu (Kristen/Katolik) Pasraman (Hindu) dan Vijjalaya (Buddha).
Bogor: Sosok
Ganjar Pranowo dianggap dekat dan peduli terhadap ulama, santri, dan kalangan
pesantren. Sosoknya tak asing bagi kalangan pesantren karena dinilai figur yang peduli pada masyarakat.
Koordinator Nasional Himpunan Santri Nusantara (HISNU), Gus Yusuf Hidayat, mengajak masyarakat mendoakan Ganjar untuk maju pada Pemilihan Presiden (
Pilpres) 2024.
"Mari para santri yang ada di seluruh Indonesia, mari kita bersama berjuang mendukung Pak Ganjar, karena beliau menjadi kekuatan bagi santri dan pesantren. Beliau juga bagian dari pesantren, yakni cucu mantu KH. Hisyam Abdul Karim," kata Yusuf saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional di Ponpes Al Bashriyyah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 26 Oktober 2022.
Dia mengatakan kegiatan itu dihadiri sekitar 5.000 orang terdiri dari kalangan santri, ustaz, kiai, tokoh agama, dan sejumlah majelis taklim di Kabupaten Bogor.
Hadir di antaranya Gus Fahmi Hadziq, yang merupakan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari. Gus Fahmi juga menjadi penceramah dalam kegiatan tersebut. Sejumlah ulama dan tokoh dari Cirebon, Indramayu dan Jombang, Jawa Timur, turut hadir.
"Ini adalah momentum yang luar biasa, banyak para Kiai, Ulama besar yang hadir bersama masyarakat berkaitan mendoakan bangsa dan negara, serta Bapak Ganjar Pranowo," jelas Yusuf.
Sementara Pimpinan Ponpes Al Bashriyyah, KH. M. Taqiyuddin Bashri, mengatakan kegiatan keagamaan itu sebagai bentuk usaha agar Indonesia lebih damai dan sejahtera.
Taqiyuddin juga menilai Ganjar sebagai sosok yang pantas untuk menjadi Presiden 2024. "Kegiatan ini sebagai ikhtiar lahir dan bathin untuk kebaikan Indonesia, khususnya Pak Ganjar," ujarnya.
Seperti diketahui Ganjar Pranowo selama menjabat Gubernur Jawa Tengah memiliki banyak program keagamaan. Salah satunya yakni menggulirkan program bantuan insentif kepada pengajar agama.
Total ada 211.455 pengajar agama yang akan diberi stimulus karena telah sukarela mengamalkan ilmu untuk membentuk karakter siswa. Baik untuk pengajar agama Islam di Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren dan TPQ, sekolah Minggu (Kristen/Katolik) Pasraman (Hindu) dan Vijjalaya (Buddha).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
