Lampung Tengah: Kanit Provost Polsek Way Pengubuan, Rudi Suryanto, 39, menjadi pelaku penembakan terhadap Aipda Ahmad Karnaen, anggota yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas.
Pembunuhan sesama anggota Polsek Way Pengubuan itu dipicu rasa sakit hati karena korban kerap mengintimidasi dan membuka aib hingga ke lingkup keluarga pelaku sejak 2018 silam.
"Motifnya sakit hati pelaku terhadap korban. Selama masa dinasnya bersama-sama dari 2018, pelaku sering diintimidasi dan dibuka aibnya. Pada malam terakhir itu, pelaku tidak bisa membendung sakit hatinya karena korban menyinggung keluarga pelaku," kata Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, Senin, 5 September 2022.
Penembakan itu berawal saat pelaku melihat grup WhatsApp. Korban menulis pesan dalam grup WA tersebut tentang istri pelaku yang belum bayar arisan online. "Membaca itu, pelaku merasa sedih, kecewa, dan kesal," ujarnya.
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, menjelaskan penembakan itu berawal saat pelaku izin pulang dalam tugas piket. Sebab, istri pelaku menelepon dan mengabarkan sedang tidak sehat. Untuk itu pelaku izin pulang ke rumah.
Namun, saat dalam perjalanan pelaku berniat melintas rumah korban. Ternyata, korban terlihat sedang duduk di teras rumah. Untuk itu seketika berbelok dan melihat korban sedang duduk di teras rumah.
Dengan rasa kesal dan sakit hati yang dirasakan, pelaku mendatangi rumah korban. Rudi Suryanto memanggil Aipda Ahmad Karnaen, yang sedang duduk di depan rumah.
"Namun, sebelum korban membuka pagar rumah, pelaku langsung menembak korban tepat di dada kiri hingga tembus ke punggung. Tembakan itu langsung membuat korban tersungkur dan pelaku melarikan diri," kata Doffie, Senin, 5 September 2022.
Lampung Tengah: Kanit Provost Polsek Way Pengubuan, Rudi Suryanto, 39, menjadi pelaku
penembakan terhadap Aipda Ahmad Karnaen, anggota yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas.
Pembunuhan sesama anggota Polsek Way Pengubuan itu dipicu
rasa sakit hati karena korban kerap mengintimidasi dan membuka aib hingga ke lingkup keluarga pelaku sejak 2018 silam.
"Motifnya sakit hati pelaku terhadap korban. Selama masa dinasnya bersama-sama dari 2018, pelaku sering diintimidasi dan dibuka aibnya. Pada malam terakhir itu, pelaku tidak bisa membendung sakit hatinya karena
korban menyinggung keluarga pelaku," kata Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, Senin, 5 September 2022.
Penembakan itu berawal saat pelaku melihat grup WhatsApp. Korban menulis pesan dalam grup WA tersebut tentang istri pelaku yang belum bayar arisan online. "Membaca itu, pelaku merasa sedih, kecewa, dan kesal," ujarnya.
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, menjelaskan penembakan itu berawal saat pelaku izin pulang dalam tugas piket. Sebab, istri pelaku menelepon dan mengabarkan sedang tidak sehat. Untuk itu pelaku izin pulang ke rumah.
Namun, saat dalam perjalanan pelaku berniat melintas rumah korban. Ternyata, korban terlihat sedang duduk di teras rumah. Untuk itu seketika berbelok dan melihat korban sedang duduk di teras rumah.
Dengan rasa kesal dan sakit hati yang dirasakan, pelaku mendatangi rumah korban. Rudi Suryanto memanggil Aipda Ahmad Karnaen, yang sedang duduk di depan rumah.
"Namun, sebelum korban membuka pagar rumah, pelaku langsung menembak korban tepat di dada kiri hingga tembus ke punggung. Tembakan itu langsung membuat korban tersungkur dan pelaku melarikan diri," kata Doffie, Senin, 5 September 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
