Pekanbaru: Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Riau, meminta 20 puskesmas dan 34 puskesmas di wilayahnya mewaspadai gejala cacar monyet di masyarakat. Masyarakat diminta segera melaporkan jika mengalaminya sehingga penyakit itu tidak menyebar.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy, menyatakan hingga saat ini wilayah itu masih nihil atau belum ditemukan kasus cacar monyet.
"Sampai saat ini belum kita temukan kasus cacar monyet di Pekanbaru meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap mewaspadai penyebarannya," kata Zaini di Pekanbaru, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Dia menjelaskan masyarakat bisa mengetahui sejumlah gejala virus cacar monyet di antaranya muncul ruam di muka, tangan, bagian genital hingga kaki.
Mereka yang mengalami ruam di bagian tangan mesti mewaspadai penularan cacar monyet. Apalagi saat pasien juga mengalami demam serta pembesaran kelenjar getah bening.
"Ruam itu sekujur tubuh, biasanya diikuti demam. Ada juga pembengkakan kelenjar getah bening," jelasnya.
Selanjutnya, kata Zaini, penularan cacar monyet akibat virus ini harus diwaspadai karena belum ada obat maupun terapi spesifiknya.
Masyarakat bisa mengantisipasi penularan dari udara dengan mengenakan masker. Virus bisa menular lewat udara dari pasien yang mengidap cacar monyet.
"Mereka bisa hindari kontak fisik serta membersihkan area yang bakal disentuh. Cuci tangan secara teratur dan menjaga kebersihan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan saat ini penyakit cacar monyet sudah ditemukan di Indonesia. Wabah yang awal mula teridentifikasi di benua Afrika itu telah menyerang seorang pria asal Jakarta berusia 27 tahun yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri.
Pekanbaru: Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru,
Riau, meminta 20 puskesmas dan 34 puskesmas di wilayahnya mewaspadai gejala
cacar monyet di masyarakat. Masyarakat diminta segera melaporkan jika mengalaminya sehingga
penyakit itu tidak menyebar.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy, menyatakan hingga saat ini wilayah itu masih nihil atau belum ditemukan kasus cacar monyet.
"Sampai saat ini belum kita temukan kasus cacar monyet di Pekanbaru meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap mewaspadai penyebarannya," kata Zaini di Pekanbaru, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Dia menjelaskan masyarakat bisa mengetahui sejumlah gejala virus cacar monyet di antaranya muncul ruam di muka, tangan, bagian genital hingga kaki.
Mereka yang mengalami ruam di bagian tangan mesti mewaspadai penularan cacar monyet. Apalagi saat pasien juga mengalami demam serta pembesaran kelenjar getah bening.
"Ruam itu sekujur tubuh, biasanya diikuti demam. Ada juga pembengkakan kelenjar getah bening," jelasnya.
Selanjutnya, kata Zaini, penularan cacar monyet akibat virus ini harus diwaspadai karena belum ada obat maupun terapi spesifiknya.
Masyarakat bisa mengantisipasi penularan dari udara dengan mengenakan masker. Virus bisa menular lewat udara dari pasien yang mengidap cacar monyet.
"Mereka bisa hindari kontak fisik serta membersihkan area yang bakal disentuh. Cuci tangan secara teratur dan menjaga kebersihan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan saat ini penyakit cacar monyet sudah ditemukan di Indonesia. Wabah yang awal mula teridentifikasi di benua Afrika itu telah menyerang seorang pria asal Jakarta berusia 27 tahun yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
