Jembrana: Adik kakak ditemukan tenggelam di aliran sungai perbatasan Desa Mendoyo Dauh Tukad dan Dangin Tukadaya, Kabupaten Jembrana, Bali. Keduanya diketahui bernama Gusti Ketut Budiana, 17, dan Gusti Komang Suka Suarsana, 20.
"Jenazah anak saya ditemukan mengambang di lokasi kejadian. Sebelumnya, kami melakukan upacara pecaruan di rumah serta di lokasi kejadian," kata Jro Narmi, ibu kedua korban saat ditemui di rumahnya, Minggu, 3 Januari 2021.
Baca: Enam Warga Jadi Korban Angin Puting Beliung di Cirebon
Jro Narmi mengaku tidak merasakan firasat apa pun saat kedua anaknya itu pamit keluar. Mereka minta uang untuk bekal, lalu memberikan bekal Rp30 ribu, kemudian mereka berpamitan jalan-jalan ke pantai bersama beberapa temannya.
"Saat minta uang itu memang mereka berdua kelihatan manja kepada saya. Saat mendengar ada orang tenggelam, saya pikir bukan anak saya," jelasnya.
Kehilangan dua anak kandungnya ini menambah duka Narmi karena pada tahun 2017 suaminya meninggal.
Setelah ditemukan jenazah kakak beradik ini disemanyamkan berdampingan di rumah duka. Rencananya dilakukan upacara pengabenan pada hari Rabu, 6 Januari 2021.
Sebelumnya Budiana dan Suarsana tenggelam saat mandi di sungai bersama sejumlah kawannya. Kakak beradik itu saat terjun ke bagian sungai yang dalam tidak muncul lagi sehingga kawan-kawannya menghubungi warga sekitar, kemudian melaporkannya ke polisi.
Jembrana: Adik kakak ditemukan
tenggelam di aliran sungai perbatasan Desa Mendoyo Dauh Tukad dan Dangin Tukadaya, Kabupaten Jembrana, Bali. Keduanya diketahui bernama Gusti Ketut Budiana, 17, dan Gusti Komang Suka Suarsana, 20.
"Jenazah anak saya ditemukan mengambang di lokasi kejadian. Sebelumnya, kami melakukan upacara pecaruan di rumah serta di lokasi kejadian," kata Jro Narmi, ibu kedua korban saat ditemui di rumahnya, Minggu, 3 Januari 2021.
Baca:
Enam Warga Jadi Korban Angin Puting Beliung di Cirebon
Jro Narmi mengaku tidak merasakan firasat apa pun saat kedua anaknya itu pamit keluar. Mereka minta uang untuk bekal, lalu memberikan bekal Rp30 ribu, kemudian mereka berpamitan jalan-jalan ke pantai bersama beberapa temannya.
"Saat minta uang itu memang mereka berdua kelihatan manja kepada saya. Saat mendengar ada orang tenggelam, saya pikir bukan anak saya," jelasnya.
Kehilangan dua anak kandungnya ini menambah duka Narmi karena pada tahun 2017 suaminya meninggal.
Setelah ditemukan jenazah kakak beradik ini disemanyamkan berdampingan di rumah duka. Rencananya dilakukan upacara pengabenan pada hari Rabu, 6 Januari 2021.
Sebelumnya Budiana dan Suarsana tenggelam saat mandi di sungai bersama sejumlah kawannya. Kakak beradik itu saat terjun ke bagian sungai yang dalam tidak muncul lagi sehingga kawan-kawannya menghubungi warga sekitar, kemudian melaporkannya ke polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
