Penerbangan Delay, Penumpang Asing Tak Dapat Akomodasi dari Maskapai

medcom.id, Denpasar: Warga asing mengeluhkan penundaan penerbangan mereka dari Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali menuju negara tujuan masing-masing. Pasalnya, penundaan penerbangan mengharuskan mereka merogoh kocek lebih dalam. PT Angkasa Pura Ngurah Rai menunda penerbangan hingga besok, Sabtu 11 Juli 2015. Pasalnya, abu vulkanik Gunung Raung semakin tebal. Kondisi itu mempersulit pilot lepas landas maupun mendarat di Ngurah Rai. Keluhan datang dari Lindsley. Perempuan asal Australia itu harus mengeluarkan biaya pribadi sebagai efek penundaan penerbangan.  Ia harus membayar akomodasi dan hotel untuk menginap sambil menunggu kejelasan soal penerbangannya ke Australia. "Kami harus membayar sendiri hotel selama berada di Bali," kata Lindsley saat ditemui di Bandara Ngurah Rai, Jumat (10/7/2015). Ia mengaku manajemen penerbangan memberikan penjelasan soal penundaan keberangkatan itu. Ia juga tak mendapat ganti rugi terkait penundaan tersebut. "Manajemen menjelaskan ini merupakan bencana alam," ungkap Lindsley. Beda lagi dengan Dougles Lailaw, penumpang asal Australia yang hendak berangkat menuju Malaysia. Ia menunggu kepastian soal penerbangannya dengan menginap di bandara. "Saya pasrah karena terkait alam. Lebih baik saya menunggu di sini (bandara)," kata Douglas. Penundaan pemberangkatan penerbangan internasional dilakukan pada pesawat ke sejumlah negara tujuan. Yaitu Australia, Jepang, Tiongkok, dan Malaysia. Menurut GM Angkasa Pura Ngurah Rai Trikora Harjo di Bandara Ngurah Rai, bandara menghentikan 160 penerbangan domestik dan 117 penerbangan internasional. Ia memperkirakan jumlah akan terus bertambah bila kondisi Gunung Raung yang berlokasi di Jawa Timur belum normal.