Wamenkum HAM Minta Kualitas Layanan Warga Binaan di Lapas Bisa Lebih Baik

Yogyakarta: Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Sharif Hiariej, meminta pelayanan narapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) atau Rumah Tahanan (Rutan) bisa lebih baik. Ia melihat proses perbaikan layanan di Lapas Kelas IIA Yogyakarta atau Wirogunan kini terus alami perbaikan. "(Kondisi Lapas di) Jogja seperti autopilot. Semua bisa berjalan dengan baik. Jogja saya lihat ideal (secara) kapasitas dibanding Lapas dan Rutan di Indonesia," kata Edward di Lapas Wirogunan Yogyakarta, Jumat, 18 Februari 2022. Baca: Seluruh Kepala Daerah di Jatim Diminta Kebut Pencapaian Vaksinasi Covid-19 Edward melihat proses renovasi sejumlah titik di Lapas Wirogunan. Bahkan, kata dia, ada bangunan peninggalan Belanda yang masih dipakai. Menurut dia, tahapan itu menjadi bagian menuju kriteria Lapas ideal. "Kondisi ini sangat menguntungkan bagi kami untuk membenahi Lapas dan Rutan," jelasnya.   Selain itu, di Lapas Wirogunan memiliki asesmen centre yang menjadi bagian dalam pembinaan narapidana. Menurut dia, asesmen center itu ujungnya menghasilkan report atau catat apa saja yang telah dijalani para narapidana di dalam Lapas. "Di satu sisi warga binaan dapat hak. Mereka (narapidana) memiliki hak dapat remisi," ungkapnya. Sementara Kepala Lapas Wirogunan, Soleh Joko Sutopo, mengungkapkan pembinaan para narapidana telah dilengkapi dengan konsep kemandirian dan kepribadian. Ia mengatakan pihaknya telah meresmikan silabus materi tuntutan untuk pendidikan berkonsep madrasah. Silabus itu berisi unsur pendidikan untuk dijalankan narapidana selama pembinaan di dalam Lapas. "Kami sudah persiapkan 58 narapidana wisuda pesantren," beber Joko. Ia menambahkan kapasitas narapidana di Lapas Wirogunan masih aman. Dari kapasitas total 470 orang terisi 329. Di sisi lain, lanjutnya, telah dibuatkan tempat isolasi khusus apabila ditemukan indikasi warga binaan terjangkit covid-19.