Surabaya: Pembelajaran tatap muka (PTM) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Surabaya dihentikan. Ini lantaran 63 orang yang terdiri dari 58 siswa dan 5 guru terpapar covid-19.
"Jika nanti kita melaksanakan PTM kembali, maka akan dibuat model blanded learning dengan sistem bertahap," kata Kepala Sekolah MAN Surabaya, Fathorrakhman, Kamis, 3 Februari 2022.
Fatur, sapaan akrabnya, mengatakan puluhan pelajar dan guru itu diketahui positif covid-19 berdasarkan hasil swab polymerase chain reaction (PCR). Kasus ini ketahuan usai salah satu wali murid meminta izin anaknya tidak masuk sekolah karena sakit dan positif covid-19.
Mengetahui hal itu, Fatur langsung melakukan tes swab PCR massal di kelas tersebut. Hasilnya, 15 siswa dan dua orang guru positif covid-19.
"Ada siswa yang dinyatakan positif pada kamis, 27 Januari 2022. Kemudian dari satu kelas yang di swab PCR pada hari Jumat, 15 siswa dan 2 guru dinyatakan positif," kata dia.
Baca: Jadi Klaster Covid-19, 4 Sekolah di Garut Ditutup 14 Hari
Fatur langsung memasifkan tracing dengan memberlakukan tes swab PCR terhadap 363 siswa kelas 12. Tracing juga menyasar ke 25 guru serta karyawan yang ada di MAN Surabaya pada Senin, 31 Januari 2022.
"Jadi yang positif isolasi di asrama haji dan ada juga yang melakukan isolasi mandiri. Lalu, sebanyak 11 siswa dirawat dengan pengawasan tenaga medis," ujar Fatur.
Fatur mengaku terus memantau kondisi kesehatan guru dan anak didiknya yang terpapar covid-19. Saat ini, kondisi siswa membaik dan empat di antaranya telah pulang untuk menjalani perawatan lebih lanjut dirumah.
"Sedangkan siswa dan guru yang memilih menjalankan isolasi mandiri di rumah dikabarkan kondisinya juga terus membaik," ujarnya.
Surabaya:
Pembelajaran tatap muka (PTM) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Surabaya dihentikan. Ini lantaran 63 orang yang terdiri dari 58 siswa dan 5 guru terpapar
covid-19.
"Jika nanti kita melaksanakan PTM kembali, maka akan dibuat model b
landed learning dengan sistem bertahap," kata Kepala Sekolah MAN Surabaya, Fathorrakhman, Kamis, 3 Februari 2022.
Fatur, sapaan akrabnya, mengatakan puluhan pelajar dan guru itu diketahui positif covid-19 berdasarkan hasil
swab polymerase chain reaction (PCR). Kasus ini ketahuan usai salah satu wali murid meminta izin anaknya tidak masuk sekolah karena sakit dan positif covid-19.
Mengetahui hal itu, Fatur langsung melakukan tes
swab PCR massal di kelas tersebut. Hasilnya, 15 siswa dan dua orang guru positif covid-19.
"Ada siswa yang dinyatakan positif pada kamis, 27 Januari 2022. Kemudian dari satu kelas yang di
swab PCR pada hari Jumat, 15 siswa dan 2 guru dinyatakan positif," kata dia.
Baca:
Jadi Klaster Covid-19, 4 Sekolah di Garut Ditutup 14 Hari
Fatur langsung memasifkan
tracing dengan memberlakukan tes
swab PCR terhadap 363 siswa kelas 12.
Tracing juga menyasar ke 25 guru serta karyawan yang ada di MAN Surabaya pada Senin, 31 Januari 2022.
"Jadi yang positif isolasi di asrama haji dan ada juga yang melakukan isolasi mandiri. Lalu, sebanyak 11 siswa dirawat dengan pengawasan tenaga medis," ujar Fatur.
Fatur mengaku terus memantau kondisi kesehatan guru dan anak didiknya yang terpapar covid-19. Saat ini, kondisi siswa membaik dan empat di antaranya telah pulang untuk menjalani perawatan lebih lanjut dirumah.
"Sedangkan siswa dan guru yang memilih menjalankan isolasi mandiri di rumah dikabarkan kondisinya juga terus membaik," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
