Makassar: Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, menegaskan pusat perbelanjaan masih ditutup. Kebijakan itu berlaku hingga waktu yang tak ditentukan.
"Enggak, enggak, tadi sudah dipertegas. Tidak ada kebijakan daerah, kebijakan pusat kita satu komando," kata Nurdin Abdullah di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 28 Mei 2020, melansir Antara.
Gubernur dan Forkopimda sudah mengumpulkan para General Manager mal, PD Pasar, perhotelan restoran dan pelaku usaha lainnya. Sehingga diharapkan masyarakat tidak panik, serta dunia usaha tidak gelisah dengan kebijakan pemerintah.
"Makanya tadi kita kumpulkan, kita kan tidak ingin melakukan sesuatu di lapangan yang akan membuat masyarakat panik, sehingga kita undang. Itulah cara-cara persuasif yang kita lakukan bersama bapak Panglima Kodam, Kapolda dan seluruh Forkompinda," urainya.
Baca: Fasilitas Umum di Kabupaten Bogor Dibuka Bertahap
Dia menerangkan pihaknya optimistis bisa masuk dalam skenario new normal. Tapi, ada syarat yang harus dipenuhi yakni kurva angka reproduksi (Rt) virus korona harus di bawah satu.
"Rt (reproduksi) covid-19 kita masih 1,01. Tinggal sedikit lagi. Makanya kita terus melakukan secara masif, baik tracking maupun isolasi, dan PCR kita masifkan supaya orang-orang bisa kita kendalikan," ujarnya.
Dia memastikan pihaknya selalu mengikuti fase-fase yang ditentukan Gugus Tugas Penanganan covid-19 pusat. Pihaknya tengah berupaya untuk menembuh angka di bawa satu.
"Kita sekarang ini berupaya keras supaya kurva kita itu terus melandai dan berada di bawah satu," tukasnya.
Makassar: Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, menegaskan pusat perbelanjaan masih ditutup. Kebijakan itu berlaku hingga waktu yang tak ditentukan.
"Enggak, enggak, tadi sudah dipertegas. Tidak ada kebijakan daerah, kebijakan pusat kita satu komando," kata Nurdin Abdullah di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 28 Mei 2020, melansir
Antara.
Gubernur dan Forkopimda sudah mengumpulkan para General Manager mal, PD Pasar, perhotelan restoran dan pelaku usaha lainnya. Sehingga diharapkan masyarakat tidak panik, serta dunia usaha tidak gelisah dengan kebijakan pemerintah.
"Makanya tadi kita kumpulkan, kita kan tidak ingin melakukan sesuatu di lapangan yang akan membuat masyarakat panik, sehingga kita undang. Itulah cara-cara persuasif yang kita lakukan bersama bapak Panglima Kodam, Kapolda dan seluruh Forkompinda," urainya.
Baca: Fasilitas Umum di Kabupaten Bogor Dibuka Bertahap
Dia menerangkan pihaknya optimistis bisa masuk dalam skenario new normal. Tapi, ada syarat yang harus dipenuhi yakni kurva angka reproduksi (Rt) virus korona harus di bawah satu.
"Rt (reproduksi) covid-19 kita masih 1,01. Tinggal sedikit lagi. Makanya kita terus melakukan secara masif, baik tracking maupun isolasi, dan PCR kita masifkan supaya orang-orang bisa kita kendalikan," ujarnya.
Dia memastikan pihaknya selalu mengikuti fase-fase yang ditentukan Gugus Tugas Penanganan covid-19 pusat. Pihaknya tengah berupaya untuk menembuh angka di bawa satu.
"Kita sekarang ini berupaya keras supaya kurva kita itu terus melandai dan berada di bawah satu," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
