Medan: Puluhan emak-emak di Danau Siombak, Kelurahan Paya Pasir, Kota Medan, Sumatra Utara, nekat memblokade jalan untuk menghalangi laju truk yang melintas. Aksi tersebut dipicu kekesalan kepada kendaraan besar yang kerap membuat debu masuk ke permukiman serta merusak jalan.
Selain itu, truk yang melintas dianggap mengganggu aktivitas warga. Bahkan berpotensi membahayakan.
Petugas kepolisian yang berada di sana melakukan mediasi dengan para warga selama satu jam. Aksi ini sempat memicu kemacetan panjang akibat truk-truk besar terpaksa berhenti.
Warga mengancam akan menggelar aksi blokade jilid 2 jika permasalahan tersebut tidak segera diselesaikan.
Sebagai informasi, tidak semua jenis truk bisa sembarang melewati setiap jalan. Hal ini diatur dalam Pasal 19 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang menjelaskan pembagian jalur menjadi empat kelas.
Untuk jalan kelas I dengan muatan sumbu terberat (MST) kendaraan bermotor maksimal 10 ton dengan dimensi 2,5 meter, panjang 18 meter, serta tinggi 4,2 meter. Selanjutnya, kelas II untuk kendaraan bermotor dengan lebar tidak lebih dari 2,5 meter, panjang maksimal 12 meter, tinggi 4,2 meter, dan MST maksimal 8 ton.
Kemudian, jalan kelas III ditujukan pada kendaraan bermotor dengan ukuran lebar maksimal 2,1 meter, panjang 9 meter, tinggi 3,5 meter, serta MST maksimal 8 ton. Pada jalan kelas khusus, hanya diperbolehkan bagi kendaraan bermotor dengan lebar 2,5 meter, panjang 18 meter, tinggi 4,2 meter, dan MST lebih dari 10 ton. (Abdurrahman Addakhil)
Medan: Puluhan emak-emak di Danau Siombak, Kelurahan Paya Pasir, Kota Medan,
Sumatra Utara, nekat memblokade jalan untuk menghalangi laju truk yang melintas. Aksi tersebut dipicu kekesalan kepada kendaraan besar yang kerap membuat debu masuk ke permukiman serta merusak jalan.
Selain itu, truk yang melintas dianggap mengganggu aktivitas warga. Bahkan berpotensi membahayakan.
Petugas kepolisian yang berada di sana melakukan mediasi dengan para warga selama satu jam. Aksi ini sempat memicu kemacetan panjang akibat truk-truk besar terpaksa berhenti.
Warga mengancam akan menggelar aksi blokade jilid 2 jika permasalahan tersebut tidak segera diselesaikan.
Sebagai informasi, tidak semua jenis truk bisa sembarang melewati setiap jalan. Hal ini diatur dalam Pasal 19 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang menjelaskan pembagian jalur menjadi empat kelas.
Untuk jalan kelas I dengan muatan sumbu terberat (MST) kendaraan bermotor maksimal 10 ton dengan dimensi 2,5 meter, panjang 18 meter, serta tinggi 4,2 meter. Selanjutnya, kelas II untuk kendaraan bermotor dengan lebar tidak lebih dari 2,5 meter, panjang maksimal 12 meter, tinggi 4,2 meter, dan MST maksimal 8 ton.
Kemudian, jalan kelas III ditujukan pada kendaraan bermotor dengan ukuran lebar maksimal 2,1 meter, panjang 9 meter, tinggi 3,5 meter, serta MST maksimal 8 ton. Pada jalan kelas khusus, hanya diperbolehkan bagi kendaraan bermotor dengan lebar 2,5 meter, panjang 18 meter, tinggi 4,2 meter, dan MST lebih dari 10 ton.
(Abdurrahman Addakhil) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
