Surabaya: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menerjunkan 4.600 petugas gabungan untuk vaksinasi penyakit kuku dan mulut (PMK) hewan ternak di Jatim. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menarget vaksinasi PMK tahap dua di wilayahnya tuntas dalam 1,5 bulan.
"Sehingga total vaksin 600.000 dosis (tahap dua) akan terselesaikan selama 1,5 bulan. Tetapi kami sedang menghitung ulang untuk opsi percepatan," kata Khofifah, di Surabaya, Kamis, 28 Juli 2022.
Pemprov Jawa Timur telah menyiapkan ribuan petugas vaksinasi PMK itu, sebanyak 2.450 orang tenaga kesehatan hewan yang terdiri dari 950 dokter hewan dan 1.500 paramedik veteriner. Kemudian 1.200 orang tenaga kesehatan dari TNI dan Polri.
Baca: Penanganan PMK di Kalbar Diklaim Berjalan Cepat
Selain itu, Pemprov Jatim juga melibatkan dokter muda Fakultas Kedokteran Hewan dari Uniar, Unibraw dan Univ Wijaya Kusuma dengan total 600 mahasiswa dokter muda. Serta melibatkan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) sebanyak 350 dokter hewan.
"Dengan jumlah SDM tersebut, maka Jatim mampu melakukan vaksinasi rata-rata sebanyak 12.500-15.000 ekor per hari," ujarnya.
Khofifah berharap suplai vaksin dari pusat ke depannya bisa lancar tersalurkan ke daerah, sehingga upaya percepatan vaksinasi pada hewan terus dilakukan dengan cepat.
"Saya yakin dengan upaya yang dilakukan bersama-sama, kasus PMK di Jatim bisa dihentikan dan seluruh hewan ternak di Jatim kembali dalam kondisi sehat,” ucap dia.
Khofifah mengatakan pelaksanaan vaksinasi tahap II tetap diprioritaskan untuk ternak bibit, sapi perah, sapi potong, dan kerbau. "Sedangkan untuk ternak kambing, domba, babi akan dilakukan vaksinasi setelah ternak sapi dan kerbau sudah tervaksin 100 persen," ujarnya.
Adapun update situasi PMK berdasarkan data dari Dinas Pertanian Provinsi Jatim per, 27 Juli 2022, jumlah kasus di 38 Kab/Kota sebanyak 170.255 dan hewan ternak sembuh sebanyak 72.653. Lalu, hewan ternak yang sakit sebanyak 94.438, hewan ternak yang dipotong paksa sebanyak 1.657, dan hewan ternak yang mati sebanyak 1.507.
Surabaya: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menerjunkan 4.600 petugas gabungan untuk vaksinasi
penyakit kuku dan mulut (PMK) hewan ternak di Jatim. Gubernur Jatim
Khofifah Indar Parawansa menarget vaksinasi PMK tahap dua di wilayahnya tuntas dalam 1,5 bulan.
"Sehingga total vaksin 600.000 dosis (tahap dua) akan terselesaikan selama 1,5 bulan. Tetapi kami sedang menghitung ulang untuk opsi percepatan," kata Khofifah, di Surabaya, Kamis, 28 Juli 2022.
Pemprov Jawa Timur telah menyiapkan ribuan petugas vaksinasi PMK itu, sebanyak 2.450 orang tenaga kesehatan hewan yang terdiri dari 950 dokter hewan dan 1.500 paramedik veteriner. Kemudian 1.200 orang tenaga kesehatan dari TNI dan Polri.
Baca:
Penanganan PMK di Kalbar Diklaim Berjalan Cepat
Selain itu, Pemprov Jatim juga melibatkan dokter muda Fakultas Kedokteran Hewan dari Uniar, Unibraw dan Univ Wijaya Kusuma dengan total 600 mahasiswa dokter muda. Serta melibatkan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) sebanyak 350 dokter hewan.
"Dengan jumlah SDM tersebut, maka Jatim mampu melakukan vaksinasi rata-rata sebanyak 12.500-15.000 ekor per hari," ujarnya.
Khofifah berharap suplai vaksin dari pusat ke depannya bisa lancar tersalurkan ke daerah, sehingga upaya percepatan vaksinasi pada hewan terus dilakukan dengan cepat.
"Saya yakin dengan upaya yang dilakukan bersama-sama, kasus PMK di Jatim bisa dihentikan dan seluruh hewan ternak di Jatim kembali dalam kondisi sehat,” ucap dia.
Khofifah mengatakan pelaksanaan vaksinasi tahap II tetap diprioritaskan untuk ternak bibit,
sapi perah, sapi potong, dan kerbau. "Sedangkan untuk ternak kambing, domba, babi akan dilakukan vaksinasi setelah ternak sapi dan kerbau sudah tervaksin 100 persen," ujarnya.
Adapun
update situasi PMK berdasarkan data dari Dinas Pertanian Provinsi Jatim per, 27 Juli 2022, jumlah kasus di 38 Kab/Kota sebanyak 170.255 dan hewan ternak sembuh sebanyak 72.653. Lalu, hewan ternak yang sakit sebanyak 94.438, hewan ternak yang dipotong paksa sebanyak 1.657, dan hewan ternak yang mati sebanyak 1.507.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
