Ciamis: Kasus susur sungai yang terjadi pada November 2021 menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru, Cijantung, Ciamis, Jawa Barat hingga kini masih belum tuntas. Insiden ini terjadi saat pelajar dan guru pembimbing mengikuti kegiatan kepanduan susur sungai yang dilaksanakan oleh pihak sekolah.
Kejaksaan Negeri Ciamis sudah dua kali mengembalikan berkas kasus tersebut karena ada beberapa kekurangan data sehingga tersangka dengan inisial R tidak ditahan dan masih berkeliaran bebas.
“Ada dilakukan koordinasi dan konsultasi, masih ada beberapa petunjuk jaksa peneliti yang belum lengkap sehingga berdasarkan berita acara koordinasi dan konsultasi antara jaksa peneliti dengan penyidik dikembalikan berkas perkara tersebut dan juga sudah disampaikan P-20 (Pemberitahuan bahwa waktu penyidikan telah habis). Artinya kami meminta perkembangan penyidikan yang dipandang sudah selesai tapi sampai saat ini masih dilakukan koordinasi,” ungkap Kepala Kejaksaan Negeri Ciamis, Erny Veronika Maramba dalam tayangan Headline News di Metro TV, Rabu, 13 Juli 2022.
Kepala Bagian Operasional Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor (Satreskrim Polres) Ciamis Ipda Ateng Budiono juga mengatakan, adanya kekurangan berkas kasus. Salah satunya adalah ahli sungai.
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy untuk memenuhi data kekurangan tersebut.
“Susur sungai berkasnya masih ada kekurangan. Hasil koordinasi dengan pihak kejaksaan kemarin, kita harus memeriksa ahli dari sungai. Kita sudah koordinasi dengan pihak BBWS Citanduy, Banjar dan dari mereka insyaallah akan menyiapkan saksi,” kata Ipda Ateng Budiono dalam tayangan Headline News di Metro TV, Rabu, 13 Juli 2022. (Sherviana)
Ciamis: Kasus
susur sungai yang terjadi pada November 2021 menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru, Cijantung, Ciamis, Jawa Barat hingga kini masih belum tuntas. Insiden ini terjadi saat pelajar dan guru pembimbing mengikuti kegiatan kepanduan susur sungai yang dilaksanakan oleh pihak sekolah.
Kejaksaan Negeri Ciamis sudah dua kali mengembalikan berkas kasus tersebut karena ada beberapa kekurangan data sehingga tersangka dengan inisial R tidak ditahan dan masih berkeliaran bebas.
“Ada dilakukan koordinasi dan konsultasi, masih ada beberapa petunjuk jaksa peneliti yang belum lengkap sehingga berdasarkan berita acara koordinasi dan konsultasi antara jaksa peneliti dengan penyidik dikembalikan berkas perkara tersebut dan juga sudah disampaikan P-20 (Pemberitahuan bahwa waktu penyidikan telah habis). Artinya kami meminta perkembangan penyidikan yang dipandang sudah selesai tapi sampai saat ini masih dilakukan koordinasi,” ungkap Kepala Kejaksaan Negeri Ciamis, Erny Veronika Maramba dalam tayangan Headline News di Metro TV, Rabu, 13 Juli 2022.
Kepala Bagian Operasional Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor (Satreskrim Polres) Ciamis Ipda Ateng Budiono juga mengatakan, adanya kekurangan berkas kasus. Salah satunya adalah ahli sungai.
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy untuk memenuhi data kekurangan tersebut.
“Susur sungai berkasnya masih ada kekurangan. Hasil koordinasi dengan pihak kejaksaan kemarin, kita harus memeriksa ahli dari sungai. Kita sudah koordinasi dengan pihak BBWS Citanduy, Banjar dan dari mereka insyaallah akan menyiapkan saksi,” kata Ipda Ateng Budiono dalam tayangan Headline News di Metro TV, Rabu, 13 Juli 2022. (
Sherviana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
