Surabaya: Ribuan rumah di empat desa di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, terendam banjir dengan ketinggian 50 hingga 80 sentimeter. Banjir terjadi akibat sungai setempat meluap setelah diguyur hujan deras pada Rabu malam, 3 Februari 2021.
"Ada sekitar 1.950 kartu keluarga (KK) yang terdampak banjir tersebut. Tapi hanya sebagian kecil yang mengungsi," kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Satriyo Nurseno, dikonfirmasi, Kamis, 4 Februari 2021.
Adapun empat desa yang terendam banjir yakni Desa Kalirejo dengan ketinggian air 70 hingga 85 sentimeter. Jumlah KK yang terdampak di desa tersebut mencapai 800 KK yang 30 di antaranya memilih mengungsi.
Baca: Terseret Banjir, Dua Warga Pasuruan Ditemukan Tewas
Kemudian di Desa Tambakan dengan ketinggian air 70 hingga 80 sentimeter, dan yang terdampak ada 500 KK. Lalu di Desa Kalianyar dengan ketinggian air 60 hingga 80 sentimeter, dengan 450 KK terdamoak dan yang mengungsi 35 warga.
"Selanjutnya di Desa Manarui dengan ketinggian air 50-60 sentimeter. Jumlah KK yang terdampak ada 200 KK," ujarnya.
Sementara itu, kata Satriyo, banjir yang sempat menggenangi Desa Ledok, Dusun Mendalan, Dusun Blacak, dan Dusun Nganglang telah surut. Selain di Kecamatan Bangil, banjir juga masih menggenangi di Kecamatan Kraton. Meskipun ketinggian air diakuinya perlahan makin surut.
Baca: Bengkayang Kalbar Banjir Lagi
"Masih ada genangan air di Kecamatan Kraton. Yaitu di Desa Sidogiri dengan ketinggian 30 hingga 75 sentimeter dan di Desa Tambakrejo dengan ktinggian 30 hingga 60 sentimeter," ujarnya.
Satriyo melanjutkan, penanganan yang telah dilakukan adalah melakukan evakuasi warga terdampak. Pihaknya juga telah mendirikan dapur umum.
"BPBD Jatim mengirimkan tiga TIM Recue untuk evakuasi, bantuan logistik support dapur umum. Dinsos Jatim mengirimkan tim dan logistik untuk dapur umum," katanya.
Surabaya: Ribuan rumah di empat desa di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, terendam
banjir dengan ketinggian 50 hingga 80 sentimeter. Banjir terjadi akibat sungai setempat meluap setelah diguyur hujan deras pada Rabu malam, 3 Februari 2021.
"Ada sekitar 1.950 kartu keluarga (KK) yang terdampak banjir tersebut. Tapi hanya sebagian kecil yang mengungsi," kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Satriyo Nurseno, dikonfirmasi, Kamis, 4 Februari 2021.
Adapun empat desa yang terendam banjir yakni Desa Kalirejo dengan ketinggian air 70 hingga 85 sentimeter. Jumlah KK yang terdampak di desa tersebut mencapai 800 KK yang 30 di antaranya memilih mengungsi.
Baca: Terseret Banjir, Dua Warga Pasuruan Ditemukan Tewas
Kemudian di Desa Tambakan dengan ketinggian air 70 hingga 80 sentimeter, dan yang terdampak ada 500 KK. Lalu di Desa Kalianyar dengan ketinggian air 60 hingga 80 sentimeter, dengan 450 KK terdamoak dan yang mengungsi 35 warga.
"Selanjutnya di Desa Manarui dengan ketinggian air 50-60 sentimeter. Jumlah KK yang terdampak ada 200 KK," ujarnya.
Sementara itu, kata Satriyo, banjir yang sempat menggenangi Desa Ledok, Dusun Mendalan, Dusun Blacak, dan Dusun Nganglang telah surut. Selain di Kecamatan Bangil, banjir juga masih menggenangi di Kecamatan Kraton. Meskipun ketinggian air diakuinya perlahan makin surut.
Baca: Bengkayang Kalbar Banjir Lagi
"Masih ada genangan air di Kecamatan Kraton. Yaitu di Desa Sidogiri dengan ketinggian 30 hingga 75 sentimeter dan di Desa Tambakrejo dengan ktinggian 30 hingga 60 sentimeter," ujarnya.
Satriyo melanjutkan, penanganan yang telah dilakukan adalah melakukan evakuasi warga terdampak. Pihaknya juga telah mendirikan dapur umum.
"BPBD Jatim mengirimkan tiga TIM Recue untuk evakuasi, bantuan logistik support dapur umum. Dinsos Jatim mengirimkan tim dan logistik untuk dapur umum," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
