Surabaya: Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya mengungkapkan telah mengevakuasi 26 korban yang tertimbun longsor di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo menyebut sembilan korban di antaranya dievakuasi dalam kondisi meninggal.
"Sementara jumlah korban selamat yang berhasil kami evakuasi dari timbunan longsor sebanyak 17 orang," kata Heri, melansir Antara, Senin, 15 Februari 2021.
Dia melanjutkan, kini tersisa 10 orang yang masih dinyatakan hilang. Bencana longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, terjadi dipicu hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi pada Minggu, 14 Februari 2021, pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB.
Baca: Tinjau Longsor, Khofifah Minta Dikerahkan Anjing Pelacak
Kantor SAR Surabaya mengumumkan nama-nama korban yang ditemukan meninggal, dua di antarnya berusia di bawah lima tahun (balita) yaitu Putra dan Nendra. Tujuh lainnya dewasa, yaitu Umi, Yatemo, Parmiati, Friska Amelia, Sri Utami dan Khasanah.
"Satu lagi korban meninggal usia dewasa bernama Fatim. Sebenarnya saat dievakusi dalam kondisi selamat, namun kemudian meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk," ucap Hari.
Sementara, 10 orang yang masih dinyatakan hilang, masing-masing bernama Muryanto, Yono, Yatini, Darimun, Muryam, Sunarsih, Prasetyo, Rama, Dimas dan Rehan. Kantor SAR Surabaya mengerahkan dua tim untuk membantu upaya pencarian para korban.
Baca: Lima Korban Longsor Nganjuk Kembali Ditemukan
Hari menjelaskan sebanyak dua tim operasi yang beranggotakan 15 orang penyelamat dari Kantor SAR Surabaya dan Pos SAR Trenggalek dikerahkan ke lokasi longsor dengan sejumlah peralatan SAR pendukung.
"Selain personel penyelamat dan penolong terlatih, Kantor SAR Surabaya juga mengerahkan satu unit alat berat berupa eskavator untuk mempermudah upaya pencarian terhadap para korban tanah longsor yang belum ditemukan," bebernya.
Surabaya: Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya mengungkapkan telah mengevakuasi 26 korban yang tertimbun
longsor di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo menyebut sembilan korban di antaranya dievakuasi dalam kondisi meninggal.
"Sementara jumlah korban selamat yang berhasil kami evakuasi dari timbunan longsor sebanyak 17 orang," kata Heri, melansir Antara, Senin, 15 Februari 2021.
Dia melanjutkan, kini tersisa 10 orang yang masih dinyatakan hilang. Bencana longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, terjadi dipicu hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi pada Minggu, 14 Februari 2021, pukul 15.00 WIB sampai 19.00 WIB.
Baca: Tinjau Longsor, Khofifah Minta Dikerahkan Anjing Pelacak
Kantor SAR Surabaya mengumumkan nama-nama korban yang ditemukan meninggal, dua di antarnya berusia di bawah lima tahun (balita) yaitu Putra dan Nendra. Tujuh lainnya dewasa, yaitu Umi, Yatemo, Parmiati, Friska Amelia, Sri Utami dan Khasanah.
"Satu lagi korban meninggal usia dewasa bernama Fatim. Sebenarnya saat dievakusi dalam kondisi selamat, namun kemudian meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk," ucap Hari.
Sementara, 10 orang yang masih dinyatakan hilang, masing-masing bernama Muryanto, Yono, Yatini, Darimun, Muryam, Sunarsih, Prasetyo, Rama, Dimas dan Rehan. Kantor SAR Surabaya mengerahkan dua tim untuk membantu upaya pencarian para korban.
Baca: Lima Korban Longsor Nganjuk Kembali Ditemukan
Hari menjelaskan sebanyak dua tim operasi yang beranggotakan 15 orang penyelamat dari Kantor SAR Surabaya dan Pos SAR Trenggalek dikerahkan ke lokasi longsor dengan sejumlah peralatan SAR pendukung.
"Selain personel penyelamat dan penolong terlatih, Kantor SAR Surabaya juga mengerahkan satu unit alat berat berupa eskavator untuk mempermudah upaya pencarian terhadap para korban tanah longsor yang belum ditemukan," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)