Jakarta: Kebakaran lahan dan hutan menjadi momok bagi masyarakat di Sei Pakning, Riau, pada periode 2012-2014. Enam hektare lahan hangus terbakar saat itu. Masyarakat tak bisa berbuat banyak untuk menghentikan kebakaran, karena keterbatasan peralatan dan pengetahuan.
Sekarang, kondisi di Sei Pakning sudah berubah. Masyarakat tidak dibayangi ketakutan akan kebakaran hutan, dan semakin memahami cara-cara mencegah kebakaran hutan.
Mulai 2014, masyarakat yang tergabung dalam lima kelompok masyarakat peduli api (MPA), seperti di Kampung Jawa dan Sungai Selari, dibina PT Pertamina (Persero) RU II Production Sei Pakning untuk mitigasi kebakaran hutan dan lahan.
Pertamina RU II Production Sei Pakning melakukan banyak hal untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas anggota MPA. Mulai dari pelatihan pemadaman api, pelatihan pemetaan partisipatif, serta pembuatan kanal dan embung sebagai cadangan untuk pemadaman api.
MPA rutin patroli di lahan yang rawan terbakar dengan melibatkan dua personel. Saat cuaca panas, patroli bisa setiap hari. Jika kondisi hujan, patroli terkendala lahan yang lembap.
MPA dibentuk untuk pencegahan dini kebakaran hutan dan lahan. Selain patroli, mereka juga aktif mensosialisasikan kepada masyarakat tentang dampak dari membakar hutan dan lahan.
Ketua MPA Kampung Jawa Auzar menilai bahwa masyarakat menyambut positif apa yang dilakukan MPA dalam mitigasi kebakaran hutan dan lahan. Kini masyarakat mulai melaksanakan apa yang disampaikan saat sosialisasi bersama MPA.
"Sekarang masyarakat mulai sadar agar tidak membakar lahan, karena kadang mereka suka bakar untuk buka lahan. Karena kami sering patroli, kami beri tahu," kata Auzar.
Ketua MPA Sungai Selari mengatakan, keberhasilan MPA dalam mencegah kebakaran lebih besar karena dukungan Pertamina RU II Sei Pakning.
"Pertamina telah membantu sejak peristiwa kebakaran pada 2014. Kami (MPA) dibekali peralatan yang memadai, pelatihan simulasi lapangan, eksekusi, dan juga belajar kerja sama tim yang baik. Kami mohon agar Pertamina terus mendukung MPA kami," ujar Zulkifli.
Jakarta: Kebakaran lahan dan hutan menjadi momok bagi masyarakat di Sei Pakning, Riau, pada periode 2012-2014. Enam hektare lahan hangus terbakar saat itu. Masyarakat tak bisa berbuat banyak untuk menghentikan kebakaran, karena keterbatasan peralatan dan pengetahuan.
Sekarang, kondisi di Sei Pakning sudah berubah. Masyarakat tidak dibayangi ketakutan akan kebakaran hutan, dan semakin memahami cara-cara mencegah kebakaran hutan.
Mulai 2014, masyarakat yang tergabung dalam lima kelompok masyarakat peduli api (MPA), seperti di Kampung Jawa dan Sungai Selari, dibina PT Pertamina (Persero) RU II Production Sei Pakning untuk mitigasi kebakaran hutan dan lahan.
Pertamina RU II Production Sei Pakning melakukan banyak hal untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas anggota MPA. Mulai dari pelatihan pemadaman api, pelatihan pemetaan partisipatif, serta pembuatan kanal dan embung sebagai cadangan untuk pemadaman api.
MPA rutin patroli di lahan yang rawan terbakar dengan melibatkan dua personel. Saat cuaca panas, patroli bisa setiap hari. Jika kondisi hujan, patroli terkendala lahan yang lembap.
MPA dibentuk untuk pencegahan dini kebakaran hutan dan lahan. Selain patroli, mereka juga aktif mensosialisasikan kepada masyarakat tentang dampak dari membakar hutan dan lahan.
Ketua MPA Kampung Jawa Auzar menilai bahwa masyarakat menyambut positif apa yang dilakukan MPA dalam mitigasi kebakaran hutan dan lahan. Kini masyarakat mulai melaksanakan apa yang disampaikan saat sosialisasi bersama MPA.
"Sekarang masyarakat mulai sadar agar tidak membakar lahan, karena kadang mereka suka bakar untuk buka lahan. Karena kami sering patroli, kami beri tahu," kata Auzar.
Ketua MPA Sungai Selari mengatakan, keberhasilan MPA dalam mencegah kebakaran lebih besar karena dukungan Pertamina RU II Sei Pakning.
"Pertamina telah membantu sejak peristiwa kebakaran pada 2014. Kami (MPA) dibekali peralatan yang memadai, pelatihan simulasi lapangan, eksekusi, dan juga belajar kerja sama tim yang baik. Kami mohon agar Pertamina terus mendukung MPA kami," ujar Zulkifli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ROS)
