Malang: Wali Kota Malang Sutiaji berencana mengambil alih Museum Sejarah Bentoel yang telah dijual oleh pemiliknya. Pemkot siap membeli museum yang menjadi cikal bakal pabrik rokok Bentoel itu.
"Ini kami masih mikir dia (pemilik) minta (harga) berapa. Kalau bisa, syukur-syukur bayarnya separuh (harga)," ujarnya di Malang, Jawa Timur, Senin, 9 September 2019.
Sutiaji memastikan akan tetap menggunakan nama Museum Sejarah Bentoel setelah gedung tersebut resmi menjadi milik Pemkot Malang. Yang berubah hanya urusan kepemilikan.
"Nama Bentoel-nya tetap muncul tetapi menjadi milik kota. Jadi tidak akan mengubah. (Negoisasi) belum ada, karena saya memang baru dengar," bebernya.
Pengambilalihan Museum Bentoel merupakan salah satu langkah Kota Malang menyelamatkan benda bersejarah. Ini juga mendukung visi Malang menjadi kota wisata bersejarah.
"Karena Malang jadi heritage destination, nanti akan kami coba koordinasi dengan dewan. Kalau bisa jangan dijual lah. Pemerintah kota juga berkeinginan untuk melestarikan itu," jelasnya.
Andai tak dimiliki Pemkot Malang, Sutiaji akan meminta pengelola baru untuk tetap menjaga nilai sejarah museum dan tidak boleh dialihfungsikan. "Karena mungkin saja bisa menjadi ikon kota," pungkasnya.
Museum Sejarah Bentoel diketahui telah dijual sejak 5 Agustus 2019. Spanduk tanda dijual pun masih terpampang di bekas kediaman pribadi pendiri Bentoel Ong Hok Liong.
Kini, seluruh koleksi yang sebelumnya dipajang di museum telah dipindahkan ke pabrik Bentoel di Karanglo serta Wisma Dieng dan Wisma Araya.
Malang: Wali Kota Malang Sutiaji berencana mengambil alih Museum Sejarah Bentoel yang telah dijual oleh pemiliknya. Pemkot siap membeli museum yang menjadi cikal bakal pabrik rokok Bentoel itu.
"Ini kami masih mikir dia (pemilik) minta (harga) berapa. Kalau bisa, syukur-syukur bayarnya separuh (harga)," ujarnya di Malang, Jawa Timur, Senin, 9 September 2019.
Sutiaji memastikan akan tetap menggunakan nama Museum Sejarah Bentoel setelah gedung tersebut resmi menjadi milik Pemkot Malang. Yang berubah hanya urusan kepemilikan.
"Nama Bentoel-nya tetap muncul tetapi menjadi milik kota. Jadi tidak akan mengubah. (Negoisasi) belum ada, karena saya memang baru dengar," bebernya.
Pengambilalihan Museum Bentoel merupakan salah satu langkah Kota Malang menyelamatkan benda bersejarah. Ini juga mendukung visi Malang menjadi kota wisata bersejarah.
"Karena Malang jadi
heritage destination, nanti akan kami coba koordinasi dengan dewan. Kalau bisa jangan dijual lah. Pemerintah kota juga berkeinginan untuk melestarikan itu," jelasnya.
Andai tak dimiliki Pemkot Malang, Sutiaji akan meminta pengelola baru untuk tetap menjaga nilai sejarah museum dan tidak boleh dialihfungsikan. "Karena mungkin saja bisa menjadi ikon kota," pungkasnya.
Museum Sejarah Bentoel diketahui telah dijual sejak 5 Agustus 2019. Spanduk tanda dijual pun masih terpampang di bekas kediaman pribadi pendiri Bentoel Ong Hok Liong.
Kini, seluruh koleksi yang sebelumnya dipajang di museum telah dipindahkan ke pabrik Bentoel di Karanglo serta Wisma Dieng dan Wisma Araya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
