Tangsel: Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar, mengatakan dua kasus cacar monyet atau Monkeypox terdeteksi di wilayahnya. Kasus tersebut terkonfirmasi berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen yang dikirimkan ke BKPK Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Per 30 Oktober 2023, di Kota Tangerang Selatan dilaporkan dua orang laki-laki kasus terkonfirmasi monkeypox," ujarnya, Selasa, 31 Oktober 2023.
Menurut Allin, kedua kasus tersebut ditemukan berdasarkan temuan adanya warga yang mengalami demam, lesu di tangan, wajah, dan badan. Keduanya saat ini tengah dilakukan penanganan lebih lanjut.
"Keduanya tidak ada komorbid, kondisi saat ini sudah ditangani dilakukan isolasi, tidak ada keluhan, kontak eratnya dilakukan pemantauan oleh Puskesmas setempat," ucap dia.
Allin menuturkan pihaknya telah membentuk kesiapsiagaan kewaspadaan dini dan respons terhadap kasus dugaan monkeypox dengan melakukan sosialisasi, edukasi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat, serta memperkuat sistem surveilans yang sudah ada untuk melakukan investigasi maupun pelacakan kontak.
"Rumah sakit di Kota Tangerang Selatan sudah siap untuk merawat pasien Monkeypox. Tidak diperlukan ruang isolasi sebagaimana pasien covid-19. Kami sudah memberikan pedoman pencegahan dan pengendalian penyakit monkeypox bagi tenaga kesehatan," jelasnya.
Ia meminta warga yang mengalami gejala Monkeypox maka segera ke fasilitas pelayanan kesehatan atau rumah sakit agar mendapatkan pengobatan simtomatik dan suportif. Hal ini guna meringankan gejala yang ada hingga mencegah terjadinya infeksi sekunder.
Tangsel: Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan, Allin Hendalin Mahdaniar, mengatakan dua
kasus cacar monyet atau Monkeypox terdeteksi di wilayahnya. Kasus tersebut terkonfirmasi berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen yang dikirimkan ke BKPK Kementerian Kesehatan (
Kemenkes).
"Per 30 Oktober 2023, di Kota Tangerang Selatan dilaporkan dua orang laki-laki kasus terkonfirmasi monkeypox," ujarnya, Selasa, 31 Oktober 2023.
Menurut Allin, kedua kasus tersebut ditemukan berdasarkan temuan adanya warga yang mengalami demam, lesu di tangan, wajah, dan badan. Keduanya saat ini tengah dilakukan penanganan lebih lanjut.
"Keduanya tidak ada komorbid, kondisi saat ini sudah ditangani dilakukan isolasi, tidak ada keluhan, kontak eratnya dilakukan pemantauan oleh Puskesmas setempat," ucap dia.
Allin menuturkan pihaknya telah membentuk kesiapsiagaan kewaspadaan dini dan respons terhadap kasus dugaan monkeypox dengan melakukan sosialisasi, edukasi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat, serta memperkuat sistem surveilans yang sudah ada untuk melakukan investigasi maupun pelacakan kontak.
"Rumah sakit di Kota Tangerang Selatan sudah siap untuk merawat pasien Monkeypox. Tidak diperlukan ruang isolasi sebagaimana pasien covid-19. Kami sudah memberikan pedoman pencegahan dan pengendalian penyakit monkeypox bagi tenaga kesehatan," jelasnya.
Ia meminta warga yang mengalami gejala Monkeypox maka segera ke fasilitas pelayanan kesehatan atau rumah sakit agar mendapatkan pengobatan simtomatik dan suportif. Hal ini guna meringankan gejala yang ada hingga mencegah terjadinya infeksi sekunder.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
