medcom.id, Kolaka Timur: Warga Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, digemparkan oleh kelahiran bayi perempuan di Desa Pangi-Pangi, Kecamatan Ladongi, di kabupaten tersebut. Bayi pasangan Muhammad Ali dan Andi Aminah itu mengalami kelainan pada mata dan kulitnya.
Kedua bola mata bayi perempuan tersebut memerah. Sementara kulitnya mengelupas dan berwarna merah akibat lahir prematur.
Akibat kondisinya ini, keluarga membawa bayi yang belum memiliki nama itu ke Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka karena pusat kesehatan di Desa Pangi-Pangi tidak memiliki peralatan yang lengkap.
Tetiba di rumah sakit, bayi seberat 1,8 kilogram itu langsung dimasukkan ke inkubator.
"Namanya lahir prematur. Kulitnya belum matang. Matanya mudah-mudahan masih bisa tumbuh dengan baik dan masih bisa melihat," ujar Kepala RS Benyamin Guluh Kolaka, dr Azis, kepada Metro TV, Kolaka Timur, Minggu (30/3/2014).
Keluarga orangtua bayi tersebut, Andi Tenri, berharap ada dermawan yang mau membantu. Sebab, keluarga tidak memiliki biaya untuk pengobatan sang bayi.
"Semoga ada yang bisa membantu secepatnya agar bisa dipindahkan ke rumah sakit yang lebih baik karena di sini terbatas untuk dokter kulit dan mata," kata Andi.
medcom.id, Kolaka Timur: Warga Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, digemparkan oleh kelahiran bayi perempuan di Desa Pangi-Pangi, Kecamatan Ladongi, di kabupaten tersebut. Bayi pasangan Muhammad Ali dan Andi Aminah itu mengalami kelainan pada mata dan kulitnya.
Kedua bola mata bayi perempuan tersebut memerah. Sementara kulitnya mengelupas dan berwarna merah akibat lahir prematur.
Akibat kondisinya ini, keluarga membawa bayi yang belum memiliki nama itu ke Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka karena pusat kesehatan di Desa Pangi-Pangi tidak memiliki peralatan yang lengkap.
Tetiba di rumah sakit, bayi seberat 1,8 kilogram itu langsung dimasukkan ke inkubator.
"Namanya lahir prematur. Kulitnya belum matang. Matanya mudah-mudahan masih bisa tumbuh dengan baik dan masih bisa melihat," ujar Kepala RS Benyamin Guluh Kolaka, dr Azis, kepada Metro TV, Kolaka Timur, Minggu (30/3/2014).
Keluarga orangtua bayi tersebut, Andi Tenri, berharap ada dermawan yang mau membantu. Sebab, keluarga tidak memiliki biaya untuk pengobatan sang bayi.
"Semoga ada yang bisa membantu secepatnya agar bisa dipindahkan ke rumah sakit yang lebih baik karena di sini terbatas untuk dokter kulit dan mata," kata Andi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)
