Lampung: Seorang pelajar di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Lampung Tengah meninggal diduga akibat mendapatkan kekerasan saat mengikuti ekstrakurikuler (ekskul).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelajar itu berinisial MA, 17, warga Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 29 Mei 2023 lalu.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Kartini, Kalirejo, Lampung Tengah. Lalu korban dinyatakan meninggal dunia akibat terjangkit suatu virus.
Namun pihak keluarga menilai ada kejanggalan pada kematian MA, sebab saat tiba di rumah duka dan dimandikan, tubuh korban dipenuhi luka lebam. Bahkan beberapa giginya patah dan remuk di bagian wajah.
Atas kejanggalan itu, keluarga korban membuat laporan kepolisian. Laporan itu tercatat dengan nomor LP/B/167/V/2023/SPKT/Polres Lampung Tengah/Polda Lampung, tanggal 31 Maret 2023.
"Kami sepakat lapor polisi," kata pelapor kasus tersebut, Agus Saprani kepada Lampost.co pada Kamis, 8 Juni 2023 pagi.
Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah, AKP Edi Qorinas membenarkan laporan keluarga korban MA. Bahkan informasi terbaru, pihak kepolisian akan melakukan ekshumasi terhadap makam korban.
"Iya, hari ini akan ekshumasi dan autopsi di Gebang, Pesawaran," katanya.
Rencana proses ekshumasi akan dimulai pada pukul 09.00 wib di salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Gebang, Pesawaran.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Lampung: Seorang pelajar di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Lampung Tengah meninggal diduga akibat mendapatkan
kekerasan saat mengikuti ekstrakurikuler (ekskul).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelajar itu berinisial MA, 17, warga Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Ia dinyatakan
meninggal dunia pada Senin, 29 Mei 2023 lalu.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, korban sempat dibawa ke
Rumah Sakit Kartini, Kalirejo, Lampung Tengah. Lalu korban dinyatakan meninggal dunia akibat terjangkit suatu virus.
Namun pihak keluarga menilai ada kejanggalan pada kematian MA, sebab saat tiba di rumah duka dan dimandikan, tubuh korban dipenuhi luka lebam. Bahkan beberapa giginya patah dan remuk di bagian wajah.
Atas kejanggalan itu, keluarga korban membuat laporan kepolisian. Laporan itu tercatat dengan nomor LP/B/167/V/2023/SPKT/Polres Lampung Tengah/Polda Lampung, tanggal 31 Maret 2023.
"Kami sepakat lapor polisi," kata pelapor kasus tersebut, Agus Saprani kepada Lampost.co pada Kamis, 8 Juni 2023 pagi.
Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah, AKP Edi Qorinas membenarkan laporan keluarga korban MA. Bahkan informasi terbaru, pihak kepolisian akan melakukan ekshumasi terhadap makam korban.
"Iya, hari ini akan ekshumasi dan autopsi di Gebang, Pesawaran," katanya.
Rencana proses ekshumasi akan dimulai pada pukul 09.00 wib di salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Gebang, Pesawaran.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
