BPBD Papua Siap Siaga Hadapi Bencana Akibat Perubahan Iklim
Antara • 06 Maret 2023 09:17
Papua: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua memperkuat kesiapsiagaan hadapi bencana akibat perubahan iklim. Kepala BPBD Papua William Manderi mengatakan dengan kesiapsiagaan terhadap bencana maka akan meminimalisasi korban, mengingat 75 persen bencana yang terjadi akibat perubahan iklim.
Dalam melaksanakan kesiapsiagaan, BPBD Papua bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat. Dengan begitu warga yang bermukim di kawasan rawan bencana seperti lereng gunung atau pinggiran sungai dapat bersiaga.
"Sosialisasi harus sering dilakukan guna meminimalisasi jatuhnya korban saat bencana terjadi karena warga sudah siaga, misalnya dengan pindah ke rumah sanak keluarga yang rumahnya tidak rawan bencana," kata Manderi, Senin, 6 Maret 2023.
Terkait alokasi anggaran untuk BPBD Papua, Manderi mengaku anggaran mengalami penurunan karena saat ini Papua sudah dibagi menjadi empat provinsi. Dengan adanya penambahan tiga daerah otonomi baru maka anggaran yang diterima berkurang.
Pada tahun 2022, BPBD Papua menerima anggaran Rp45 miliar dan pada tahun 2023 menurun menjadi Rp25 miliar.
"Walaupun terjadi penurunan penerimaan anggaran, namun BPBD Papua tetap berupaya memberikan pelayanan yang maksimal," kata Manderi.
Wilayah kerja BPBD Papua meliputi Kota dan Kabupaten Jayapura, Sarmi, Keerom, Mamberamo Raya, Biak, Supiori, Kepulauan Yapen, dan Kabupaten Waropen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Papua: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua memperkuat kesiapsiagaan hadapi bencana akibat perubahan iklim. Kepala BPBD Papua William Manderi mengatakan dengan kesiapsiagaan terhadap bencana maka akan meminimalisasi korban, mengingat 75 persen bencana yang terjadi akibat perubahan iklim.
Dalam melaksanakan kesiapsiagaan, BPBD Papua bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat. Dengan begitu warga yang bermukim di kawasan rawan bencana seperti lereng gunung atau pinggiran sungai dapat bersiaga.
"Sosialisasi harus sering dilakukan guna meminimalisasi jatuhnya korban saat bencana terjadi karena warga sudah siaga, misalnya dengan pindah ke rumah sanak keluarga yang rumahnya tidak rawan bencana," kata Manderi, Senin, 6 Maret 2023.
Terkait alokasi anggaran untuk BPBD Papua, Manderi mengaku anggaran mengalami penurunan karena saat ini Papua sudah dibagi menjadi empat provinsi. Dengan adanya penambahan tiga daerah otonomi baru maka anggaran yang diterima berkurang.
Pada tahun 2022, BPBD Papua menerima anggaran Rp45 miliar dan pada tahun 2023 menurun menjadi Rp25 miliar.
"Walaupun terjadi penurunan penerimaan anggaran, namun BPBD Papua tetap berupaya memberikan pelayanan yang maksimal," kata Manderi.
Wilayah kerja BPBD Papua meliputi Kota dan Kabupaten Jayapura, Sarmi, Keerom, Mamberamo Raya, Biak, Supiori, Kepulauan Yapen, dan Kabupaten Waropen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)