Bandung: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melepas ratusan tim kesehatan hewan di halaman Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Rabu, 31 Juli. Tim tersebut akan bergerak ke berbagai daerah di Jawa Barat selama 10 hari kedepan guna memastikan kesehatan hewan kurban menjelang Iduladha 2019.
Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, tim kesehatan yang terdiri dari pemerintah tingkat dua kabupaten/kota, dokter hewan serta perguruan tinggi akan berkolaborasi bergerak meninjau dan memeriksa kesehatan hewan sebelum dikurbankan.
"Kita melepas tim kesehatan hewan dari berbagai stakeholder, dari pemerintah tingkat dua, dari kedokteran hewan Jawa Barat, dari fakultas kedokteran hewan Unpad dan lain-lain untuk bergerak selama 10 hari ini ke daerah-daerah untuk memastikan aman, sehat, utuh dan juga halal," ujar Emil
Emil menuturkan, tren kurban di Jabar setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Mayoritas hewan kurban pun berasal dari ternak di Jabar yakni domba, kambing, sapi dan kerbau.
"Karena tiap tahun rata-rata di Jawa Barat itu hampir mendekati seperempat juta ternak untuk kurban," sambungnya.
Sementara itu diakui Emil, indeks ekonomi di Jabar saat ini mengalami kenaikan dengan pertumbuhan sebesar 5,7 persen. Hal itu pun berdampak pada berkuranganya warga miskin di Jabar atau yang akan menjadi penerima daging kurban pada Idul Adha tahun ini.
"Saya melaporkan juga dari data statistik per bulan april kemarin kemiskinan di jawa barat itu berkurang hampir 230 ribu warga miskin sudah naik tidak menjadi status miskin lagi. Jadi ini adalah sebuah progres kalau dihubungkan dengan kurban ada korelasinya," ungkap Emil.
Emil berharap, kesejahteraan warga Jabar terus meningkat setiap tahun dan minat warga untuk kurban semakin tinggi. "Nah mudah-mudahan makin tahun tingkat kesejahteraan di jawa barat semakin tinggi dengan kurban yang makin banyak dan berkurangnya penerima kurban," pungkas Emil.
Bandung: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melepas ratusan tim kesehatan hewan di halaman Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, Rabu, 31 Juli. Tim tersebut akan bergerak ke berbagai daerah di Jawa Barat selama 10 hari kedepan guna memastikan kesehatan hewan kurban menjelang Iduladha 2019.
Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, tim kesehatan yang terdiri dari pemerintah tingkat dua kabupaten/kota, dokter hewan serta perguruan tinggi akan berkolaborasi bergerak meninjau dan memeriksa kesehatan hewan sebelum dikurbankan.
"Kita melepas tim kesehatan hewan dari berbagai stakeholder, dari pemerintah tingkat dua, dari kedokteran hewan Jawa Barat, dari fakultas kedokteran hewan Unpad dan lain-lain untuk bergerak selama 10 hari ini ke daerah-daerah untuk memastikan aman, sehat, utuh dan juga halal," ujar Emil
Emil menuturkan, tren kurban di Jabar setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Mayoritas hewan kurban pun berasal dari ternak di Jabar yakni domba, kambing, sapi dan kerbau.
"Karena tiap tahun rata-rata di Jawa Barat itu hampir mendekati seperempat juta ternak untuk kurban," sambungnya.
Sementara itu diakui Emil, indeks ekonomi di Jabar saat ini mengalami kenaikan dengan pertumbuhan sebesar 5,7 persen. Hal itu pun berdampak pada berkuranganya warga miskin di Jabar atau yang akan menjadi penerima daging kurban pada Idul Adha tahun ini.
"Saya melaporkan juga dari data statistik per bulan april kemarin kemiskinan di jawa barat itu berkurang hampir 230 ribu warga miskin sudah naik tidak menjadi status miskin lagi. Jadi ini adalah sebuah progres kalau dihubungkan dengan kurban ada korelasinya," ungkap Emil.
Emil berharap, kesejahteraan warga Jabar terus meningkat setiap tahun dan minat warga untuk kurban semakin tinggi. "Nah mudah-mudahan makin tahun tingkat kesejahteraan di jawa barat semakin tinggi dengan kurban yang makin banyak dan berkurangnya penerima kurban," pungkas Emil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
