Yogyakarta: Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta menyatakan cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir masih akan terus bertahan hingga 7 Januari 2024. Baik hujan disertai petir maupun angin kencang.
"Hasil pemantauan cuaca menunjukkan cuaca ekstrem akan terjadi pada 5 hingga 7 Januari," kata Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono pada Kamis, 4 Januari 2024.
Ia mengatakan pengamatan lembaganya menunjukkan monsun Asia musim dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan mulai tampak dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia. Kondisi itu berimbang pada pertumbuhan awan hujan di periode Januari ini diprediksikan cukup intens.
"Aktivitas Madden Jullian Oscillation atau MJO saat ini sudah mulai memasuki kuadran 3 (Indian Ocean) wilayah Indonesia dan dalam sepekan kedepan dimana efeknya adalah berkontribusi terhadap penambahan uapa air di wilayah Indonesia sehingga memicu peningkatan potensi hujan sedang-lebat di beberapa wilayah," ujarnya.
Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktivitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia, terutama wilayah Jawa bagian utara yang secara tidak langsung ikut menambah pasokan uapa air di Jawa bagian selatan termasuk wilayah DIY.
Sementara itu, faktor dinamika lain yang turut memperkuat potensi tersebut adalah terbentuknya pola siklonik di Jawa bagian selatan, termasuk DIY, sehingga memicu pumpunan massa udara di wilayah DIY.
"Berdasarkan hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5-5.5 km (level 850 - 500 mb) berkisar antara 70-95 % (basah), yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY lebih dominan terjadi pada siang-sore hari," jelasnya.
Sementara Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat dampak cuaca ekstrem pada Rabu, 3 Januari 2024 terjadi di hampir semua wilayah. Wilayah terdampak akibat hujan disertai angin kencang tersebar pada ratusan titik di Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
"Penanganan pohon tumbang, pembenahan rumah tinggal, distribusi permakanan, peralatan dan penanganan korban dilakukan personel, relawan, dan masyarakat," ujar Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad.
Yogyakarta: Stasiun Meteorologi
BMKG Yogyakarta menyatakan
cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir masih akan terus bertahan hingga 7 Januari 2024. Baik hujan disertai petir maupun angin kencang.
"Hasil pemantauan cuaca menunjukkan cuaca ekstrem akan terjadi pada 5 hingga 7 Januari," kata Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono pada Kamis, 4 Januari 2024.
Ia mengatakan pengamatan lembaganya menunjukkan monsun Asia musim dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan mulai tampak dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia. Kondisi itu berimbang pada pertumbuhan awan hujan di periode Januari ini diprediksikan cukup intens.
"Aktivitas Madden Jullian Oscillation atau MJO saat ini sudah mulai memasuki kuadran 3 (Indian Ocean) wilayah Indonesia dan dalam sepekan kedepan dimana efeknya adalah berkontribusi terhadap penambahan uapa air di wilayah Indonesia sehingga memicu peningkatan potensi hujan sedang-lebat di beberapa wilayah," ujarnya.
Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktivitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia, terutama wilayah Jawa bagian utara yang secara tidak langsung ikut menambah pasokan uapa air di Jawa bagian selatan termasuk wilayah DIY.
Sementara itu, faktor dinamika lain yang turut memperkuat potensi tersebut adalah terbentuknya pola siklonik di Jawa bagian selatan, termasuk DIY, sehingga memicu pumpunan massa udara di wilayah DIY.
"Berdasarkan hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5-5.5 km (level 850 - 500 mb) berkisar antara 70-95 % (basah), yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY lebih dominan terjadi pada siang-sore hari," jelasnya.
Sementara Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat dampak cuaca ekstrem pada Rabu, 3 Januari 2024 terjadi di hampir semua wilayah. Wilayah terdampak akibat hujan disertai angin kencang tersebar pada ratusan titik di Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
"Penanganan pohon tumbang, pembenahan rumah tinggal, distribusi permakanan, peralatan dan penanganan korban dilakukan personel, relawan, dan masyarakat," ujar Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
