Jakarta: Perubahan iklim telah menjadi masalah serius berskala global. Karena banyaknya gas rumah kaca di atmosfer, yang muncul akibat emisi gas karbon dan polutan lainnya, temperatur bumi terus menghangat.
Oleh karena itu, Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono mengusulkan pembentukan kementerian baru yang mampu di depan terkait penanganan pemanasan global. Menurutnya dengan adanya kementerian dapat mencegah dampak buruk bagi lingkungan dan ekosistem lainnya.
“Harus ada leading sector, siapa yang paling pas? Kita butuh kementerian baru yang bernama Kementerian Ekologi Republik Indonesia siapa pun Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih nantinya,” kata Diaz saat peluncuruan buku dengan judul “Dangerous Humans: Towards Zero eMissions?” Jakarta, Sabtu, 25 November 2023.
Selain membahas pemanasan global turut menceritakan perjalanan Diaz selama dua tahun menemui para wirausaha yang peduli terhadap masalah lingkungan dan kelestarian lingkungan. Diaz menegaskan, Pemerintah memiliki target penurunan emisi, tetapi tidak dapat kerja sendiri.
"Perlu aktor-aktor di berbagai sektor memiliki inovasi, baik teknologi dan produk ramah lingkungan. Untuk itu, harus ada kementerian teknis yang menaungi mereka semua,” ujarnya.
Menanggapi paparan Diaz, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengapresiasi Diaz yang telah menemui dan mempertemukan banyak ecopreneurs yang fokus pada inovasi menangani dampak perubahan iklim.
“Saya diundang untuk mendengarkan rekomendasi yang pertama, yaitu untuk membangun rumah yang rendah emisi. Penjelasannya sangat gamblang, mudah-mudahan bisa menjadi referensi Kementerian PUPR untuk mengembangkan konstruksi yang rendah emisi. Kami akan undang para ecopreneurs ini,” kata Basuki.
Selain Basuki, acara juga dihadiri Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Hodong, anggota DPR dari berbagai fraksi, seperti Helmy Faishal dari fraksi PKB, Dave Laksono dari fraksi Golkar, Eddy Soeparno dari fraksi PAN, dan Muhammad Farhan dari fraksi NasDem.
Jakarta: Perubahan iklim telah menjadi masalah serius berskala global. Karena banyaknya gas rumah kaca di atmosfer, yang muncul akibat emisi gas karbon dan polutan lainnya, temperatur bumi terus menghangat.
Oleh karena itu, Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono mengusulkan pembentukan kementerian baru yang mampu di depan terkait penanganan pemanasan global. Menurutnya dengan adanya kementerian dapat mencegah dampak buruk bagi lingkungan dan ekosistem lainnya.
“Harus ada leading sector, siapa yang paling pas? Kita butuh kementerian baru yang bernama Kementerian Ekologi Republik Indonesia siapa pun Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih nantinya,” kata Diaz saat peluncuruan buku dengan judul “Dangerous Humans: Towards Zero eMissions?” Jakarta, Sabtu, 25 November 2023.
Selain membahas pemanasan global turut menceritakan perjalanan Diaz selama dua tahun menemui para wirausaha yang peduli terhadap masalah lingkungan dan kelestarian lingkungan. Diaz menegaskan, Pemerintah memiliki target penurunan emisi, tetapi tidak dapat kerja sendiri.
"Perlu aktor-aktor di berbagai sektor memiliki inovasi, baik teknologi dan produk ramah lingkungan. Untuk itu, harus ada kementerian teknis yang menaungi mereka semua,” ujarnya.
Menanggapi paparan Diaz, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengapresiasi Diaz yang telah menemui dan mempertemukan banyak ecopreneurs yang fokus pada inovasi menangani dampak perubahan iklim.
“Saya diundang untuk mendengarkan rekomendasi yang pertama, yaitu untuk membangun rumah yang rendah emisi. Penjelasannya sangat gamblang, mudah-mudahan bisa menjadi referensi Kementerian PUPR untuk mengembangkan konstruksi yang rendah emisi. Kami akan undang para ecopreneurs ini,” kata Basuki.
Selain Basuki, acara juga dihadiri Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Hodong, anggota DPR dari berbagai fraksi, seperti Helmy Faishal dari fraksi PKB, Dave Laksono dari fraksi Golkar, Eddy Soeparno dari fraksi PAN, dan Muhammad Farhan dari fraksi NasDem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
