Palembang: Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) berkomitmen mendukung optimalisasi Buy The Service (BTS) dan Light Rail Transit (LRT) Palembang. Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan optimalisasi ini diwujudkan dengan mempersiapkan anggaran yang diperlukan.
"Juga mendukung kebijakan di mana perlu ada kebijakan dari Pemprov dan Pemkot Palembang agar angkutan feeder dan LRT bisa digunakan masyarakat dengan nyaman dan bermanfaat," kata Fatoni, Sabtu, 16 Maret 2024.
Hal ini disampaikan dalam rapat bersama Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi. Pemprov Sumsel juga mengusulkan sejumlah hal. Antara lain terkait penambahan feeder dan rerouting BTS. Kemudian, jika masih belum terdapat rute feeder maka akan menggunakan bus medium guna menekan biaya operasional.
Fatoni mengatakan Pemprov Sumsel akan berkoordinasi dengan BUMN maupun pelaku usaha melalui CSR masing-masing guna menambah feeder. Fatoni turut menyoroti kawasan Jakabaring yang akan dilakukan pengembangan oleh Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang.
"Perlu penambahan tempat parkir di beberapa kawasan seperti di RS Siti Fatimah, Cinde dan Jakabaring," ungkapnya.
Program jangka panjang, kata Fatoni, akan dilakukan pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di LRT Ampera. Program tersebut tengah digencarkan oleh Pemkot Palembang melalui pembangunan taman-taman kota guna meningkatkan penumpang agar tertarik ke kawasan Ampera.
"Ini agar LRT juga bisa menjadi tujuan wisata transportasi saat berkunjung ke Palembang, seperti layaknya Ampera atau museum Al-Qur'an yang selalu menjadi tujuan wisata ketika berkunjung ke Palembang," jelasnya.
Ia menilai perlu upaya masif dalam mempromosikan LRT kepada pelajar dan mahasiswa bahwa angkutan massal di Palembang sudah sangat bagus dan modern. Selanjutnya, dia mengimbau kepada para pegawai baik instansi pemerintah/swasta untuk menggunakan LRT guna meningkatkan jumlah penumpang LRT ke depannya.
Menhub Budi Karya mengaku akan mengawal progres LRT dan feeder yang beroperasi di Kota Palembang. Ini untuk menjadikan Palembang sebagai kota percontohan transportasi di Indonesia sebagaimana kota besar lainnya.
"Kita ingin Palembang seperti Solo dan Bogor yang sukses dengan BTS-nya. Sebab Palembang ini termasuk kota besar layaknya Jakarta dan Bandung,” ujar Budi.
Saat ini, terdapat tujuh feeder yang beroperasi di Kota Palembang, lima di antaranya dibantu oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan dua lainnya oleh Pemkot Palembang. Budi meminta feeder tersebut dirawat dengan baik.
"Kota Palembang memperoleh subsidi paling banyak dari Kemenhub melalui Dirjen Perhubungan Darat berupa bantuan feeder dan BTS," ujar Budi.
Selain itu, Budi Karya menyambut baik jika LRT jadi tujuan wisata transportasi di Palembang. Menurutnya, hal ini akan membawa dampak baik bagi Palembang.
Palembang: Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) berkomitmen mendukung optimalisasi Buy The Service (BTS) dan Light Rail Transit (
LRT) Palembang. Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan optimalisasi ini diwujudkan dengan mempersiapkan anggaran yang diperlukan.
"Juga mendukung kebijakan di mana perlu ada kebijakan dari Pemprov dan Pemkot Palembang agar angkutan feeder dan LRT bisa digunakan masyarakat dengan nyaman dan bermanfaat," kata Fatoni, Sabtu, 16 Maret 2024.
Hal ini disampaikan dalam rapat bersama Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi. Pemprov Sumsel juga mengusulkan sejumlah hal. Antara lain terkait penambahan feeder dan rerouting BTS. Kemudian, jika masih belum terdapat rute feeder maka akan menggunakan bus medium guna menekan biaya operasional.
Fatoni mengatakan Pemprov Sumsel akan berkoordinasi dengan BUMN maupun pelaku usaha melalui CSR masing-masing guna menambah feeder. Fatoni turut menyoroti kawasan Jakabaring yang akan dilakukan pengembangan oleh Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang.
"Perlu penambahan tempat parkir di beberapa kawasan seperti di RS Siti Fatimah, Cinde dan Jakabaring," ungkapnya.
Program jangka panjang, kata Fatoni, akan dilakukan pengembangan
Transit Oriented Development (TOD) di
LRT Ampera. Program tersebut tengah digencarkan oleh Pemkot Palembang melalui pembangunan taman-taman kota guna meningkatkan penumpang agar tertarik ke kawasan Ampera.
"Ini agar LRT juga bisa menjadi tujuan wisata transportasi saat berkunjung ke Palembang, seperti layaknya Ampera atau museum Al-Qur'an yang selalu menjadi tujuan wisata ketika berkunjung ke Palembang," jelasnya.
Ia menilai perlu upaya masif dalam mempromosikan LRT kepada pelajar dan mahasiswa bahwa angkutan massal di Palembang sudah sangat bagus dan modern. Selanjutnya, dia mengimbau kepada para pegawai baik instansi pemerintah/swasta untuk menggunakan LRT guna meningkatkan jumlah penumpang
LRT ke depannya.
Menhub Budi Karya mengaku akan mengawal progres LRT dan feeder yang beroperasi di Kota Palembang. Ini untuk menjadikan Palembang sebagai kota percontohan transportasi di Indonesia sebagaimana kota besar lainnya.
"Kita ingin Palembang seperti Solo dan Bogor yang sukses dengan BTS-nya. Sebab Palembang ini termasuk kota besar layaknya Jakarta dan Bandung,” ujar Budi.
Saat ini, terdapat tujuh feeder yang beroperasi di Kota Palembang, lima di antaranya dibantu oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan dua lainnya oleh Pemkot Palembang. Budi meminta feeder tersebut dirawat dengan baik.
"Kota Palembang memperoleh subsidi paling banyak dari Kemenhub melalui Dirjen Perhubungan Darat berupa bantuan feeder dan BTS," ujar Budi.
Selain itu, Budi Karya menyambut baik jika LRT jadi tujuan wisata transportasi di Palembang. Menurutnya, hal ini akan membawa dampak baik bagi Palembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
