Yogyakarta: Standardisasi nasional alat deteksi dan skrining covid-19 besutan UGM, GeNose C19, masih berlangsung. Setelah mengantongi SNI, harga alat tersebut dipastikan tak akan berubah.
"Harga GeNose tak akan berubah setelah dapat SNI. Dalam hal ini (harga) mesinnya," kata Direktur PT Swayasa Prakarsa, perusahaan investor GeNose, Iswanto dalam konferensi pers di University Club UGM, Jumat, 30 April 2021.
Iswanto mengatakan, harga tes menggunakan GeNose yang tak bisa dipastikan. Menurut dia, kondisi itu disebabkan proses tes dilakukan oleh pihak ketiga.
Ia mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan distributor untuk membina atau memberikan pelatihan pihak yang menyelenggaran tes dengan GeNose. Menurut dia, harga tes dengan GeNose dibatasi dengan plafon atau batasan nilai.
"Tes di KAI (PT Kereta Api Indonesia) dan bandara itu kan yang membedakan sasarannya. Kalau Bandara, sasarannya (kelompok) medium to high, dan KAI sasarannya (kelompok) low to medium," tuturnya.
Baca: Produsen GeNose C19 Proses Standardisasi Produk
Selama ini, sudah ada puluhan stasiun kereta api yang memakai GeNose sebagai persyaratan tes sebelum melakukan perjalanan. Adapun GeNose juga sudah dipakai di empat bandara dan diperkirakan akan diperluas. Iswanto mengatakan GeNose juga akan menjangkau moda trasportasi laut.
Ia menambahkan, pengajuan standardisasi alat ini akan lebih untuk memperkuat sistem kualitas manajemen. Selain itu, untuk meningkatkan branding dan meningkatkan kepercayaan pelanggan.
"Yang sudah berjalan selama ini standardisasi sudah dilakukan, tapi secara sertifikan (SNI) yang belum," katanya.
Yogyakarta: Standardisasi nasional alat deteksi dan skrining covid-19 besutan UGM, GeNose C19, masih berlangsung. Setelah mengantongi SNI, harga alat tersebut dipastikan tak akan berubah.
"Harga GeNose tak akan berubah setelah dapat SNI. Dalam hal ini (harga) mesinnya," kata Direktur PT Swayasa Prakarsa, perusahaan investor GeNose, Iswanto dalam konferensi pers di University Club UGM, Jumat, 30 April 2021.
Iswanto mengatakan, harga tes menggunakan GeNose yang tak bisa dipastikan. Menurut dia, kondisi itu disebabkan proses tes dilakukan oleh pihak ketiga.
Ia mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan distributor untuk membina atau memberikan pelatihan pihak yang menyelenggaran tes dengan GeNose. Menurut dia, harga tes dengan GeNose dibatasi dengan plafon atau batasan nilai.
"Tes di KAI (PT Kereta Api Indonesia) dan bandara itu kan yang membedakan sasarannya. Kalau Bandara, sasarannya (kelompok) medium to high, dan KAI sasarannya (kelompok) low to medium," tuturnya.
Baca:
Produsen GeNose C19 Proses Standardisasi Produk
Selama ini, sudah ada puluhan stasiun kereta api yang memakai GeNose sebagai persyaratan tes sebelum melakukan perjalanan. Adapun GeNose juga sudah dipakai di empat bandara dan diperkirakan akan diperluas. Iswanto mengatakan GeNose juga akan menjangkau moda trasportasi laut.
Ia menambahkan, pengajuan standardisasi alat ini akan lebih untuk memperkuat sistem kualitas manajemen. Selain itu, untuk meningkatkan branding dan meningkatkan kepercayaan pelanggan.
"Yang sudah berjalan selama ini standardisasi sudah dilakukan, tapi secara sertifikan (SNI) yang belum," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
