Ciamis: Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, telah menyebabkan puluhan rumah di Dusun Sukamaju, Desa Talagasari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, rusak. Kerusakan rumah terus meluas dan menyebabkan 50 Kepala Keluarga atau 140 jiwa mengungsi.
Kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, hingga kini pergerakan tanah masih terjadi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Memet Hikmat, mengatakan hujan yang terjadi beberapa hari telah menyebabkan 25 unit rumah dan satu musala hingga jalan desa mengalami kerusakan. Tujuh unit rumah terancam rusak akibat tanah bergerak.
"Pergerakan tanah yang terjadi beberapa hari telah merusak 25 rumah, satu musala, serta jalan desa. Sebanyak 50 kepala keluarga sudah mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Karena, pergerakan tanah masih terjadi. Saat ini ada beberapa rumah mengalami kerusakan dengan rata-rata lebar 20 sentimeter dan kedalaman 30 sentimeter," kata Memet, Kamis, 21 Januari 2021.
Baca juga: 3 Rumah Hanyut Akibat Banjir Bandang di Paniai Papua
Ia mengatakan, pergerakan tanah juga terjadi di Dusun Cilimus, Desa Indragiri, Kecamatan Panawangan, mengakibatkan 25 unit rumah mengalami kerusakan dan 98 jiwa sudah mengungsi ke kerabat. Daerah terdampak longsor meluas karena dipicu intensitas hujan tinggi.
"Pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Panawangan dan Kawali terus meluas hingga banyak tembok rumah terbelah termasuk lantai dan jalan desa," terang dia.
Memet menambahkan berbagai upaya telah dilakukan masyarakat setempat dengan cara menutupi lubang, serta mengungsi ke lokasi lebih aman.
"Tim ahli dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG) meminta agar warga yang memiliki lahan untuk menanam tananam dan membuat kolam ikan," jelasnya. (Kristiadi)
Ciamis: Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, telah menyebabkan puluhan rumah di Dusun Sukamaju, Desa Talagasari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, rusak.
Kerusakan rumah terus meluas dan menyebabkan 50 Kepala Keluarga atau 140 jiwa mengungsi.
Kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, hingga kini pergerakan tanah masih terjadi.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Memet Hikmat, mengatakan hujan yang terjadi beberapa hari telah menyebabkan 25 unit rumah dan satu musala hingga jalan desa mengalami kerusakan. Tujuh unit rumah terancam rusak akibat tanah bergerak.
"Pergerakan tanah yang terjadi beberapa hari telah merusak 25 rumah, satu musala, serta jalan desa. Sebanyak 50 kepala keluarga sudah mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Karena, pergerakan tanah masih terjadi. Saat ini ada beberapa rumah mengalami kerusakan dengan rata-rata lebar 20 sentimeter dan kedalaman 30 sentimeter," kata Memet, Kamis, 21 Januari 2021.
Baca juga:
3 Rumah Hanyut Akibat Banjir Bandang di Paniai Papua
Ia mengatakan, pergerakan tanah juga terjadi di Dusun Cilimus, Desa Indragiri, Kecamatan Panawangan, mengakibatkan 25 unit rumah mengalami kerusakan dan 98 jiwa sudah mengungsi ke kerabat. Daerah terdampak longsor meluas karena dipicu intensitas hujan tinggi.
"Pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Panawangan dan Kawali terus meluas hingga banyak tembok rumah terbelah termasuk lantai dan jalan desa," terang dia.
Memet menambahkan berbagai upaya telah dilakukan masyarakat setempat dengan cara menutupi lubang, serta mengungsi ke lokasi lebih aman.
"Tim ahli dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG) meminta agar warga yang memiliki lahan untuk menanam tananam dan membuat kolam ikan," jelasnya. (Kristiadi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
