medcom.id, Tangerang: Aksi coret-coret dilakukan siswa SMA Negeri 9 Tangerang Selatan usai pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Siswa bukan mencoreti seragamnya, tapi spanduk sepanjang 7 meter lebih yang sengaja dibentangkan di dekat pintu gerbang sekolah.
"Ini bukti sekaligus kenang-kenangan nih, dishare ke medsos biar tersimpan terus," kata Naomi, siswi SMA Negeri Tangerang, Kamis, 13 April 2017.
Naomi mengaku sedih dengan berakhirnya masa pendidikan di SMA. Ia berpesan kepada teman-temannya untuk selalu menjaga komunikasi.
"Kalau direnungkan, sedih juga pisah sama teman-teman sekolah," ucapnya.
Secara berkelompok, para siswa antusias membubuhkan tanda tangan dan nama mereka di spanduk putih yang dipasang pihak sekolah. Tak lupa, mereka mengabadikannya dengan kamera ponsel.
Rizki Dwi Anggraini, pencetus ide coret-coret di spanduk, menjelaskan, dia bersama pihak sekolah menyerukan aksi bubuhan tanda tangan dan nama seluruh siswa kelas XII pada spanduk agar ada kenang-kenangan dari masa SMA.
"Mungkin masa-masa SMA masa paling berkesan, paling indah dan banyak kenangan. Tapi kita juga sadar untuk meninggalkan kesan positif," lanjut dia.
Nantinya, spanduk berisi tandatangan 331 siswa SMA Negeri 9 itu akan disimpan oleh sekolah untuk menularkan juga kebiasaan tersebut kepada adik kelas mereka.
"Agar dicontoh buat generasi di bawah kita," pungkas Rizki.
medcom.id, Tangerang: Aksi coret-coret dilakukan siswa SMA Negeri 9 Tangerang Selatan usai pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Siswa bukan mencoreti seragamnya, tapi spanduk sepanjang 7 meter lebih yang sengaja dibentangkan di dekat pintu gerbang sekolah.
"Ini bukti sekaligus kenang-kenangan nih, dishare ke medsos biar tersimpan terus," kata Naomi, siswi SMA Negeri Tangerang, Kamis, 13 April 2017.
Naomi mengaku sedih dengan berakhirnya masa pendidikan di SMA. Ia berpesan kepada teman-temannya untuk selalu menjaga komunikasi.
"Kalau direnungkan, sedih juga pisah sama teman-teman sekolah," ucapnya.
Secara berkelompok, para siswa antusias membubuhkan tanda tangan dan nama mereka di spanduk putih yang dipasang pihak sekolah. Tak lupa, mereka mengabadikannya dengan kamera ponsel.
Rizki Dwi Anggraini, pencetus ide coret-coret di spanduk, menjelaskan, dia bersama pihak sekolah menyerukan aksi bubuhan tanda tangan dan nama seluruh siswa kelas XII pada spanduk agar ada kenang-kenangan dari masa SMA.
"Mungkin masa-masa SMA masa paling berkesan, paling indah dan banyak kenangan. Tapi kita juga sadar untuk meninggalkan kesan positif," lanjut dia.
Nantinya, spanduk berisi tandatangan 331 siswa SMA Negeri 9 itu akan disimpan oleh sekolah untuk menularkan juga kebiasaan tersebut kepada adik kelas mereka.
"Agar dicontoh buat generasi di bawah kita," pungkas Rizki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)
