Sleman: Dusun Ngaglik, Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) jadi klaster penyebaran covid-19. Puluhan warga di dusun tersebut positif terjangkit virus korona sehingga telah disebut klaster.
"Kalau mau disebut ini klaster, katakanlah ini klaster pengajian, ya tidak bisa karena tidak semuanya dari sana. Yang lebih tepat ya klaster kampung atau keluarga," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo di Sleman, Selasa, 25 Mei 2021.
Ia mengatakan, kasus di kampung tersebut bermula ketika ada seorang pasien yang dirawata di RS Puri Husada. Kemudian, menyusul seorang pasien dirawat di RSUD Sleman dan meninggal setelah dirujuk ke RS Merah Putih Magelang. Waktu pasien meninggal yakni ketika lebaran.
Jolo memengatakan, hasil penelusuran awal diketahui ada enam orang yang positif covid-19. Lantas, jumlah kasus menjadi 20 pada Sabtu, 22 Mei lalu.
Baca: Varian Anyar Covid-19 Diduga Telah Masuk Sleman
"Terbaru, ada 203 orang diswab dan 35 orang dinyatakan positif (covid-19) atau 17,5 persen dari (jumlah) sampel yang diambil," ujarnya.
Sebanyak 35 kasus baru itu kini telah diisolasi. Joko mengatakan mereka diisolasi di Asrama Haji dan Rusun Gemawang.
Joko mengaku belum tahu pasti sumber awal penularan covid-19 di kampung itu. Ia mengatakan, kegiatan masyarakat yang diduga jadi pemicu terlampau banyak.
"Jadi, kalau mau disebut ini klaster katakanlah ini klaster pengajian ya tidak bisa," katanya.
Ia menambahkan, pembatasan akses masuk di lokasi itu telah diputuskan. Selain itu, lanjutnya, tracing ke warga lain masih berlanjut.
Sleman: Dusun Ngaglik, Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) jadi klaster penyebaran
covid-19. Puluhan warga di dusun tersebut positif terjangkit virus korona sehingga telah disebut klaster.
"Kalau mau disebut ini klaster, katakanlah ini klaster pengajian, ya tidak bisa karena tidak semuanya dari sana. Yang lebih tepat ya klaster kampung atau keluarga," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo di Sleman, Selasa, 25 Mei 2021.
Ia mengatakan, kasus di kampung tersebut bermula ketika ada seorang pasien yang dirawata di RS Puri Husada. Kemudian, menyusul seorang pasien dirawat di RSUD Sleman dan meninggal setelah dirujuk ke RS Merah Putih Magelang. Waktu pasien meninggal yakni ketika lebaran.
Jolo memengatakan, hasil penelusuran awal diketahui ada enam orang yang positif covid-19. Lantas, jumlah kasus menjadi 20 pada Sabtu, 22 Mei lalu.
Baca: Varian Anyar Covid-19 Diduga Telah Masuk Sleman
"Terbaru, ada 203 orang diswab dan 35 orang dinyatakan positif (covid-19) atau 17,5 persen dari (jumlah) sampel yang diambil," ujarnya.
Sebanyak 35 kasus baru itu kini telah diisolasi. Joko mengatakan mereka diisolasi di Asrama Haji dan Rusun Gemawang.
Joko mengaku belum tahu pasti sumber awal penularan covid-19 di kampung itu. Ia mengatakan, kegiatan masyarakat yang diduga jadi pemicu terlampau banyak.
"Jadi, kalau mau disebut ini klaster katakanlah ini klaster pengajian ya tidak bisa," katanya.
Ia menambahkan, pembatasan akses masuk di lokasi itu telah diputuskan. Selain itu, lanjutnya, tracing ke warga lain masih berlanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
