Malang: Sebanyak 253 anak di Kota Malang, Jawa Timur, terkonfirmasi positif covid-19. Jumlah tersebut dilaporkan sejak awal pandemi covid-19 pada Maret 2020 hingga 21 Juni 2021.
"Usia 0-5 tahun, mulai dari awal pandemi sampai 21 Juni 2021, itu 136 anak. Lalu usia 6-10 tahun, itu 117 anak," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif, Kamis, 24 Juni 2021.
Husnul menjelaskan, anak yang terpapar virus covid-19 tersebut berasal dari beberapa faktor. Namun dipastikan, bukan karena sekolah tatap muka.
"Sekolah kan masih tidak ada yang tatap muka, tapi kan anak-anak masih mempunyai mobilisasi, keluar atau main di luar rumah. Bisa jadi seperti itu," asumsi dia.
Lalu, faktor lain berasal dari orang tua. Apabila orang tua tidak menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, maka anak kemungkinan besar terpapar covid-19.
"Mungkin diajak sama orang tuanya ke pasar atau diajak orang tuanya ke pusat-pusat keramaian. Jadi faktor-faktor seperti itu yang biasanya ada pada anak," lanjut Husnul.
Baca: Pemkab Flotim Sulap Ruang VIP RSUD Jadi Tempat Perawatan Pasien Covid-19
Meski demikian, Dinkes Kota Malang belum berencana memberikan rekomendasi kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang terkait pelaksanaan sekolah tatap muka dalam waktu dekat ini.
"Tidak, artinya, sekalipun tidak sekolah tatap muka, itu usia anak kan juga ada yang terkonfirmasi. Garis merahnya seperti itu," tutur Husnul.
Malang: Sebanyak 253 anak di Kota Malang, Jawa Timur, terkonfirmasi positif
covid-19. Jumlah tersebut dilaporkan sejak awal pandemi covid-19 pada Maret 2020 hingga 21 Juni 2021.
"Usia 0-5 tahun, mulai dari awal pandemi sampai 21 Juni 2021, itu 136 anak. Lalu usia 6-10 tahun, itu 117 anak," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif, Kamis, 24 Juni 2021.
Husnul menjelaskan, anak yang terpapar virus covid-19 tersebut berasal dari beberapa faktor. Namun dipastikan, bukan karena sekolah tatap muka.
"Sekolah kan masih tidak ada yang tatap muka, tapi kan anak-anak masih mempunyai mobilisasi, keluar atau main di luar rumah. Bisa jadi seperti itu," asumsi dia.
Lalu, faktor lain berasal dari orang tua. Apabila orang tua tidak menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, maka anak kemungkinan besar terpapar covid-19.
"Mungkin diajak sama orang tuanya ke pasar atau diajak orang tuanya ke pusat-pusat keramaian. Jadi faktor-faktor seperti itu yang biasanya ada pada anak," lanjut Husnul.
Baca:
Pemkab Flotim Sulap Ruang VIP RSUD Jadi Tempat Perawatan Pasien Covid-19
Meski demikian, Dinkes Kota Malang belum berencana memberikan rekomendasi kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang terkait pelaksanaan sekolah tatap muka dalam waktu dekat ini.
"Tidak, artinya, sekalipun tidak sekolah tatap muka, itu usia anak kan juga ada yang terkonfirmasi. Garis merahnya seperti itu," tutur Husnul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)
