Makassar: Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, meminta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) segera mendata warga Kabupaten Luwu Utara. Pasalnya, banyak calon pemilih yang menjadi korban banjir bandang pada Senin, 13 Juli 2020.
"Capil harus mengambil langkah cepat untuk mendata korban banjir yang ada di pengungsian," tegasnya, di Makassar, Senin, 3 Agustus 2020.
Nurdin mengatakan gerak cepat pemerintah untuk memastikan hak masyarakat Luwu Utara, terpenuhi. Meskipun ia meyakini dokumen kependudukan para warga rusak akibat bencana.
"Tapi minimal Dukcapil memastikan orangnya benar beralamat di sana, dan tentu RT/RW memberi jaminan," jelas dia.
Baca juga: 3 Legislator positif Covid-19, Kantor DPRD Belitung Ditutup
Sementara itu Koordinator Divisi Humas, Data, Informasi dan Hubungan Antar lembaga KPU Sulsel, Uslimin, menyebutkan ada lima kecamatan di Luwu Utara yang terdampak banjir bandang. Pihaknya masih berupaya melakukan coklit.
"Ada lima kecamatan, 15 kelurahan, dan total pemilih 17.256 orang di 44 TPS (tempat pemungutan suara) yang tidak bisa dicoklit karena terdampak banjir pada Juli lalu," ungkapnya.
Uslimin mengungkapkan kendala dalam persoalan coklite telah disampaikan kepada Gubernur Nurdin.
"Juga sudah dilaporkan pada Rakornas, dan akan dilakukan penanganan khusus oleh Direktrur SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan), untuk mengeluarkan dokumen para pengungsi yang sudah melakukan perekaman," imbuhnya.
Makassar: Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, meminta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) segera mendata warga Kabupaten Luwu Utara. Pasalnya, banyak calon pemilih yang menjadi korban banjir bandang pada Senin, 13 Juli 2020.
"Capil harus mengambil langkah cepat untuk mendata korban banjir yang ada di pengungsian," tegasnya, di Makassar, Senin, 3 Agustus 2020.
Nurdin mengatakan gerak cepat pemerintah untuk memastikan hak masyarakat Luwu Utara, terpenuhi. Meskipun ia meyakini dokumen kependudukan para warga rusak akibat bencana.
"Tapi minimal Dukcapil memastikan orangnya benar beralamat di sana, dan tentu RT/RW memberi jaminan," jelas dia.
Baca juga:
3 Legislator positif Covid-19, Kantor DPRD Belitung Ditutup
Sementara itu Koordinator Divisi Humas, Data, Informasi dan Hubungan Antar lembaga KPU Sulsel, Uslimin, menyebutkan ada lima kecamatan di Luwu Utara yang terdampak banjir bandang. Pihaknya masih berupaya melakukan coklit.
"Ada lima kecamatan, 15 kelurahan, dan total pemilih 17.256 orang di 44 TPS (tempat pemungutan suara) yang tidak bisa dicoklit karena terdampak banjir pada Juli lalu," ungkapnya.
Uslimin mengungkapkan kendala dalam persoalan coklite telah disampaikan kepada Gubernur Nurdin.
"Juga sudah dilaporkan pada Rakornas, dan akan dilakukan penanganan khusus oleh Direktrur SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan), untuk mengeluarkan dokumen para pengungsi yang sudah melakukan perekaman," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
