Jepara: Tingkat kesembuhan hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencapai 60 persen. Penambahan kasus tiap hari tidak lebih dari lima.
Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan, mengatakan penyebaran kasus PMK di Kota Kretek cukup terkendali. Tingkat kesembuhan hewan ternak yang terpapar PMK mencapai 60 persen.
“Di Kudus cukup terkendali. Penambahan kasus baru tiap hari hanya satu sampai lima ekor, tingkat kesembuhannya juga tinggi, sampai 60 persen,” kata Agus saat dihubungi Medcom.id, Kamis, 21 Juli 2022.
Guna mengantisipasi penyebaran yang meluas, pasar hewan di Kabupaten Kudus sampai saat ini masih ditutup. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus akan melakukan evaluasi tiga pekan mendatang.
“Nanti hasil evaluasi seperti apa, kalau baik ya, dibuka kembali. Seperti saat jelang Iduladha kemarin sempat dibuka 2 kali,” kata Agus.
Baca: Kemendagri Dorong Bali Percepat Penuntasan Kasus PMK
Saat ini kasus aktif PMK di Kudus hanya 11 kasus. Sampai saat ini akumulasi kasus PMK tercatat 595 hewan ternak mengalami gejala klinis. Sebanyak 480 ekor sembuh dari PMK. Lalu sebanyak 44 ekor hewan ternak potong paksa. Kemudian sebanyak 69 ekor menjalani pengobatan.
“Yang mati baru dua ekor,” kata Agus.
Sebaran kasus PMK di Kabupaten Kudus saat ini tersebar di lima kecamatan dan Sembilan kecamatan yang ada.
Jepara: Tingkat kesembuhan
hewan ternak yang terpapar
penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencapai 60 persen. Penambahan kasus tiap hari tidak lebih dari lima.
Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Agus Setiawan, mengatakan penyebaran kasus PMK di Kota Kretek cukup terkendali. Tingkat kesembuhan hewan ternak yang terpapar PMK mencapai 60 persen.
“Di Kudus cukup terkendali. Penambahan kasus baru tiap hari hanya satu sampai lima ekor, tingkat kesembuhannya juga tinggi, sampai 60 persen,” kata Agus saat dihubungi
Medcom.id, Kamis, 21 Juli 2022.
Guna mengantisipasi penyebaran yang meluas, pasar hewan di Kabupaten Kudus sampai saat ini masih ditutup. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus akan melakukan evaluasi tiga pekan mendatang.
“Nanti hasil evaluasi seperti apa, kalau baik ya, dibuka kembali. Seperti saat jelang Iduladha kemarin sempat dibuka 2 kali,” kata Agus.
Baca:
Kemendagri Dorong Bali Percepat Penuntasan Kasus PMK
Saat ini kasus aktif PMK di Kudus hanya 11 kasus. Sampai saat ini akumulasi kasus PMK tercatat 595 hewan ternak mengalami gejala klinis. Sebanyak 480 ekor sembuh dari PMK. Lalu sebanyak 44 ekor hewan ternak potong paksa. Kemudian sebanyak 69 ekor menjalani pengobatan.
“Yang mati baru dua ekor,” kata Agus.
Sebaran kasus PMK di Kabupaten Kudus saat ini tersebar di lima kecamatan dan Sembilan kecamatan yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
