Warga di Sejumlah Daerah Masih Sulit Dapatkan Minyak Goreng Curah

Jakarta: Minyak goreng subsidi dengan harga terjangkau untuk kantong rakyat masih sulit didapatkan sebagian masyarakat. Bahkan hingga kini warga masih harus antre berjam-jam untuk mendapatkan minyak goreng curah.  Misalnya, ratusan warga di Kota Cirebon, Jawa Barat, yang harus rela antre berdesak-desakan demi mendapat minyak goreng curah bersubsidi. Warga yang didominasi pedagang pasar dan toko kelontong bahkan sudah berdatangan sebelum pintu gudang agen dibuka. Agen minyak goreng curah memberikan jatah setiap pedagangnya maksimal 50 kilogram minyak. Dalam hitungan jam, 16 ton minyak goreng curah langsung ludes terjual. Agen minyak goreng curah pun menyebutkan saat ini pasokan minyak goreng curah ke agen menurun drastis. Pasokan 60 ton per hari anjlok menjadi 16 ton per hari.  Hal serupa juga terjadi di Ngawi, Jawa Timur. Pedagang mengaku minyak goreng curah sudah langka di tingkat agen sepekan ke belakang. Baca juga: Harga Minyak Goreng di Gorontalo Utara Capai Rp29 Ribu per Liter Kondisi ini berbanding terbalik dengan minyak goreng kemasan yang mudah didapat, namun sulit dijual kembali. Pedagang dan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) pun memilih mengantre saat operasi pasar minyak goreng curah digelar. Setiap pembeliannya pun dijatah sebanyak 50 kilogram minyak goreng curah per orang dengan harga Rp14.400/kg.  “Kita prioritaskan untuk pedagang minyak goreng di pasar, kemudian UKM. Kalau mencukupi baru untuk masyarakat umum,” kata Kepala Pasar Beran Sugianta dalam tayangan Primetime News di Metro TV, Senin, 28 Maret 2022.  Pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah, yakni Rp14.000/liter. Namun akibat pasokan yang langka, pedagang eceran di beberapa wilayah menjual minyak goreng curah sampai dengan harga Rp20.000/liter. (Fatha Annisa)