Makassar: Sebanyak 80 orang korban kerusuhan di Kabupaten Wamena tiba di Bandara Lanud Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. 16 di antaranya merupakan warga asal Sulawesi Selatan.
Puluhan masyarakat tersebut tiba di Bandara Lanud Hasanuddin dengan menggunakan pesawat Hercules Jenis A1320 milik TNI AU. Mereka dijemput oleh Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe.
"Yang tiba tadi ada sebanyak 80 pengungsi. 16 orang warga Sulawesi Selatan," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 3 Oktober 2019.
Puluhan masyarakat tiba di Lanud Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan setelah dua jam perjalanan dari Bandara Lanud Silas Papare Sentani, Kabupaten Jayapura. Masyarakat korban kerusuhan itu rencananya akan ditempatkan di Asrama Haji Sudiang sebelum dibawa ke kampung halamannya.
"Pengungsi dari Sulsel akan ditempatkan di Asrama Haji Sidang, 64 lainnya lainnya diberangkatkan lagi ke Pulau Jawa dengan menggunakan pesawat hercules," jelas Dicky.
Warga yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak tersebut di Asrama Haji akan diberikan kebutuhan untuk istirahat dan lain-lain untuk kemudian di data oleh relawan gabungan. Mereka juga akan diberikan konseling dari Polda Sulawesi Selatan.
Puluhan warga yang eksodus dari Kabupaten Wamena ke Makassar tersebut hingga saat ini sudah mencapai 250 orang. Khusus untuk masyarakat Sulawesi Selatan ada sebanyak 65 orang dan beberapa di antaranya saat ini berada di Asrama Haji Sudiang.
Dari informasi yang diperoleh warga atau masyarakat Sulawesi Selatan korban kerusuhan di Kabupaten Wamena akan diberangkatkan ke Makassar, Sulawesi Selatan melalui Bandara Lanud Hasanuddin secara bertahap.
Setelah gelombang pertama hari ini tiba. Rencananya ratusan warga Sulawesi Selatan yang berangkat dari Bandara Lanud Silas Papare Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Dan ratusan lainnya akan tiba pada malam hari di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan.
Makassar: Sebanyak 80 orang korban kerusuhan di Kabupaten Wamena tiba di Bandara Lanud Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. 16 di antaranya merupakan warga asal Sulawesi Selatan.
Puluhan masyarakat tersebut tiba di Bandara Lanud Hasanuddin dengan menggunakan pesawat Hercules Jenis A1320 milik TNI AU. Mereka dijemput oleh Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe.
"Yang tiba tadi ada sebanyak 80 pengungsi. 16 orang warga Sulawesi Selatan," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 3 Oktober 2019.
Puluhan masyarakat tiba di Lanud Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan setelah dua jam perjalanan dari Bandara Lanud Silas Papare Sentani, Kabupaten Jayapura. Masyarakat korban kerusuhan itu rencananya akan ditempatkan di Asrama Haji Sudiang sebelum dibawa ke kampung halamannya.
"Pengungsi dari Sulsel akan ditempatkan di Asrama Haji Sidang, 64 lainnya lainnya diberangkatkan lagi ke Pulau Jawa dengan menggunakan pesawat hercules," jelas Dicky.
Warga yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak tersebut di Asrama Haji akan diberikan kebutuhan untuk istirahat dan lain-lain untuk kemudian di data oleh relawan gabungan. Mereka juga akan diberikan konseling dari Polda Sulawesi Selatan.
Puluhan warga yang eksodus dari Kabupaten Wamena ke Makassar tersebut hingga saat ini sudah mencapai 250 orang. Khusus untuk masyarakat Sulawesi Selatan ada sebanyak 65 orang dan beberapa di antaranya saat ini berada di Asrama Haji Sudiang.
Dari informasi yang diperoleh warga atau masyarakat Sulawesi Selatan korban kerusuhan di Kabupaten Wamena akan diberangkatkan ke Makassar, Sulawesi Selatan melalui Bandara Lanud Hasanuddin secara bertahap.
Setelah gelombang pertama hari ini tiba. Rencananya ratusan warga Sulawesi Selatan yang berangkat dari Bandara Lanud Silas Papare Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Dan ratusan lainnya akan tiba pada malam hari di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
