Meulaboh: Mewujudkan komitmen melestarikan adat dan budaya Aceh, Media Djaya Bersama (MDB) Group melalui anak perusahaan PT Mifa Bersaudara meresmikan Sanggar Seni Seuramoe Mifa yang berpusat di Mifa Cut Nyak Dhien Bussines Center (MCBC) pada momentum peringatan HUT ke-77 RI.
Group Head CSR, External Relations, & Corporate Communication PT Mifa Bersaudara Azizon Nurza mengatakan bahwa melalui sanggar ini para peserta akan dilatih dan dibimbing kesenian tari untuk langkah awal serta akan berlanjut dengan berbagai aktivitas seni lainnya.
"Pada peringatan Hari Kemerdekaan kemarin juga berlangsung pertunjukan Tari Likok Pulo oleh 17 penari perempuan yang merupakan masyarakat binaan dari Desa Lingkar Operasional Perusahaan. Kita sengaja membuat formasi '17' sebagai simbol tanggal kemerdekaan Indonesia," ujar Azizon.
Peresmian tersebut merupakan salah satu upaya keberlanjutan komitmen MDB Group dalam menjaga dan melestarikan adat dan budaya di mana sebelumnya sudah dilakukan berbagai program kerja sama dengan MAA Kabupaten Aceh Barat, pembinaan sanggar-sanggar di lingkar operasional perusahaan, membangun Rumoh Aceh, hingga aktif mendukung penerbitan buku adat, seni, budaya, dan sejarah.
Selain itu, dalam momentum kemerdekaan ini PT Mifa Bersaudara juga melakukan penanaman mangrove di sekitar wilayah operasional pelabuhan perusahaan sebagai salah satu bentuk inovasi lingkungan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang untuk masyarakat.
Kepala Teknik Tambang PT Mifa Bersaudara Hadi Firmansah mengatakan area penanaman mangrove tersebut merupakan daerah bekas bencana tsunami yang berpotensi sering terkena abrasi laut. Oleh karena itu melalui tim Environment Perusahaan melakukan penanaman dengan tujuan mengurasi abrasi pantai yang akan terjadi dan mempertahankan bentang alam yang ada.
"Manggrove juga memiliki fungsi untuk penyerapan gas CO2 sekitar 4-5 kali lebih besar daripada tanaman biasanya. Untuk jangka panjang kita berharap dapat memberikan dampak yang baik terhadap ekosistem tempat mata pencaharian nelayan kelak," kata Hadi.
Meulaboh: Mewujudkan komitmen melestarikan adat dan budaya Aceh, Media Djaya Bersama (MDB) Group melalui anak perusahaan PT Mifa Bersaudara meresmikan Sanggar Seni Seuramoe Mifa yang berpusat di Mifa Cut Nyak Dhien Bussines Center (MCBC) pada momentum peringatan HUT ke-77 RI.
Group Head CSR, External Relations, & Corporate Communication PT Mifa Bersaudara Azizon Nurza mengatakan bahwa melalui sanggar ini para peserta akan dilatih dan dibimbing kesenian tari untuk langkah awal serta akan berlanjut dengan berbagai aktivitas seni lainnya.
"Pada peringatan Hari Kemerdekaan kemarin juga berlangsung pertunjukan Tari Likok Pulo oleh 17 penari perempuan yang merupakan masyarakat binaan dari Desa Lingkar Operasional Perusahaan. Kita sengaja membuat formasi '17' sebagai simbol tanggal kemerdekaan Indonesia," ujar Azizon.
Peresmian tersebut merupakan salah satu upaya keberlanjutan komitmen MDB Group dalam menjaga dan melestarikan adat dan budaya di mana sebelumnya sudah dilakukan berbagai program kerja sama dengan MAA Kabupaten Aceh Barat, pembinaan sanggar-sanggar di lingkar operasional perusahaan, membangun Rumoh Aceh, hingga aktif mendukung penerbitan buku adat, seni, budaya, dan sejarah.
Selain itu, dalam momentum kemerdekaan ini PT Mifa Bersaudara juga melakukan penanaman mangrove di sekitar wilayah operasional pelabuhan perusahaan sebagai salah satu bentuk inovasi lingkungan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang untuk masyarakat.
Kepala Teknik Tambang PT Mifa Bersaudara Hadi Firmansah mengatakan area penanaman mangrove tersebut merupakan daerah bekas bencana tsunami yang berpotensi sering terkena abrasi laut. Oleh karena itu melalui tim Environment Perusahaan melakukan penanaman dengan tujuan mengurasi abrasi pantai yang akan terjadi dan mempertahankan bentang alam yang ada.
"Manggrove juga memiliki fungsi untuk penyerapan gas CO2 sekitar 4-5 kali lebih besar daripada tanaman biasanya. Untuk jangka panjang kita berharap dapat memberikan dampak yang baik terhadap ekosistem tempat mata pencaharian nelayan kelak," kata Hadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)
