Tasikmalaya: Longsor dan banjir yang menerjang Kampung Sukahurip RT 033 RW 13, Desa Cikalong, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menyebabkan ratusan jiwa harus mengungsi. Sebagian warga mengungsi di rumah saudara dan sebagian lainnya memilih bertahan di Madrasah Al Hidayah.
"Awalnya jumlah pengungsi 50 jiwa dan sekarang jumlahnya bertambah mencapai 115 orang yang meninggalkan rumah," kata Kepala Seksi Trantib Sodonghilir, Wawan, Selasa, 6 Oktober 2020.
Menurut Wawan, longsor di Sukahurip merupakan peristiwa susulan dan menyebabkan tanah bergerak terus terjadi. Bahkan beberapa rumah di perbukitan terancam tergerus longsor.
"Kini masyarakat tidak berani mendekat ke lokasi," kata dia.
Baca juga: Puncak Musim Hujan Pulau Jawa Diprediksi pada Januari-Februari 2020
Ia menambahkan intensitas hujan tinggi beberapa hari di wilayah Tasikmalaya menyebabkan sebuah tebing setinggi 15 meter longsor menutup areal perkebunan, kolam ikan milik warga, dan saluran irigasi sepanjang 70 meter. Kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami bersama Koramil dan Polsek telah berupaya mengevakuasi warga menjauh dari lokasi. Warga mulai mengungsi ke lokasi aman karena longsoran dan pergerakan tanah terus terjadi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin mengatakan, hujan memicu pergerakan tanah hingga longsor terjadi di Kecamatan Cibalong, Cikatomas, dan Sodonghilir. (Kristiadi)
Tasikmalaya: Longsor dan
banjir yang menerjang Kampung Sukahurip RT 033 RW 13, Desa Cikalong, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menyebabkan ratusan jiwa harus mengungsi. Sebagian warga mengungsi di rumah saudara dan sebagian lainnya memilih bertahan di Madrasah Al Hidayah.
"Awalnya jumlah pengungsi 50 jiwa dan sekarang jumlahnya bertambah mencapai 115 orang yang meninggalkan rumah," kata Kepala Seksi Trantib Sodonghilir, Wawan, Selasa, 6 Oktober 2020.
Menurut Wawan, longsor di Sukahurip merupakan peristiwa susulan dan menyebabkan tanah bergerak terus terjadi. Bahkan beberapa rumah di perbukitan terancam tergerus longsor.
"Kini masyarakat tidak berani mendekat ke lokasi," kata dia.
Baca juga:
Puncak Musim Hujan Pulau Jawa Diprediksi pada Januari-Februari 2020
Ia menambahkan intensitas hujan tinggi beberapa hari di wilayah Tasikmalaya menyebabkan sebuah tebing setinggi 15 meter longsor menutup areal perkebunan, kolam ikan milik warga, dan saluran irigasi sepanjang 70 meter. Kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami bersama Koramil dan Polsek telah berupaya mengevakuasi warga menjauh dari lokasi. Warga mulai mengungsi ke lokasi aman karena longsoran dan pergerakan tanah terus terjadi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin mengatakan, hujan memicu pergerakan tanah hingga longsor terjadi di Kecamatan Cibalong, Cikatomas, dan Sodonghilir. (Kristiadi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
