Viral Penampakan Pocong Naik Mobil Pikap di Gunungkidul, Ternyata Tukang Tenda

Jakarta: Belum lama ini viral rekaman CCTV menunjukkan penampakan ‘pocong’ berdiri di bak mobil pikap yang melintas di tanjakan Hargodumilah, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul. ‘Pocong’ itu berujung diamankan polisi.    Video tersebut diunggah oleh sejumlah akun Instagram, salah satunya @sorot_gunungkidul. Dalam video tampak sebuah mobil pikap melintas di jalanan yang lengang ketika hari sudah gelap.   Jika diperhatikan, di bagian bak belakang terdapat penampakan sosok yang terbalut kain putih. Kain di bagian kepalanya juga diikat sehingga membuatnya terlihat seperti pocong yang sedang berdiri.   “Diduga penampakan "pocong" yang mengikuti mobil pick up terlihat jelas saat mobil melewati tanjakan slumprit, patuk Gunungkidul pada Senin (24/06/2024) pukul 01.24 WIB dini hari..,” demikian keterangan unggahan dalam bahasa Jawa, dikutip Selasa, 2 Juli 2024.   Viral penampakan pocong di Gunungkidul. Foto: Instagram Polsek Patuk.   Polsek Patuk lantas menelusuri kebenaran rekaman tersebut. Pihaknya lalu menemukan mobil dalam video, beserta pocong yang ternyata adalah seorang pria yang baru selesai bekerja.    “Beredarnya konten pocong yang di upload di media sosial yang di buat di wilayah hukum polsek patuk ,kami telah menelusuri pembuat konten tersebut. Dan alhamdulilah bisa kita temukan,” ujar Polsek Patuk melalui Instagram resminya.   Diketahui, pocong dalam video viral merupakan tukang bongkar pasang tenda berinisial AG. Saat terekam kamera CCTV, ia sedang dalam perjalanan pulang. Karena kedinginan, AG menyelimuti tubuhnya dengan kain putih.     Atas dasar iseng, AG mengikat kain di bagian kepala hingga menyerupai pocong lalu membuat konten. Ia pun meminta maaf kepada masyarakat yang diresahkan oleh video viral dirinya.   “Pocong dibuat dari kain tenda tersebut .atas konten tersebut saudara AG sudah meminta maaf dan tidak akan mengulangi lagi,” lanjutnya.   Instagram Polsek Patuk juga mengunggah video seorang anggotanya sedang menasehati AG. Pihaknya kemudian mengingatkan masyarakat supaya tidak membuat konten yang meresahkan atau membahayakan.   “Menghimbau kepada masyarakat silakan membuat konten tetapi kami menyarankan agar bijak dalam membuat konten agar tidak meresahkan masyarakat,” tutupnya.