Malang: Titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Semeru, Jawa Timur, masih muncul hingga Minggu, 20 Oktober 2019. Yakni di Blok Po'o, Doyong, dan Bantengan.
"Itu di wilayah kerja Resort PTN Ranu Pani," kata Kasubbag Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS), Sarif Hidayat, dikonfirmasi Medcom.id, Senin 21 Oktober 2019.
Sarif menambahkan faktor angin kencang dan cuaca panas membuat munculnya titik api baru. Selain itu, hujan pun belum turun hingga kini di kawasan kebakaran.
"Area terdampak di Blok Po'o, Doyong dan Bantengan seluas dua hektare," imbuhnya.
Sejumlah titik api berhasil dipadamkan yakni di Blok Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, Ayek-Ayek, Pusung Gendero, dan Ranu Kumbolo. Kemudian Pangonan Cilik, Oro-Oro Ombo, Watu Tulis, Po,o, Kemlandingan Dowo, Pos 1, Sentong, Pasang Kupluk, Gunung Lanang, Bantengan, Pasangan dan Ledok Tirem.
"Area terdampak kebakaran sejauh ini seluas 115 hektare," ungkapnya.
Personel pemadaman dari Petugas TNBTS, Polsek Senduro, Koramil Senduro, BPBD Lumajang, Masyarakat Mitra Polhut, Masyarakat Peduli Api dan Masyarakat Ranu Pani masih berupaya memadamkan api.
Peralatan yang digunakan jetshooter, garu, sabit, parang, flame freeze, sepeda motor, mobil pemadam GALAAG TNBTS, mobil Polsek Senduro, mobil DLH dan mobil pemadam kebakaran Lumajang. Jarak dari sumber air sekitar empat kilometer yakni di Sumber Air Ong.
Jenis kebakaran ini berupa kebakaran permukaan. Vegetasi terdampak berupa seresah, krinyu, semak kering serta beberapa pohon jenis acasia dan cemara gunung.
"Fokus pemadaman kebakaran adalah mendekati titik api yang terjangkau dan dimatikan dengan jetshooter, gepyok dan ranting serta membuat sekat bakar pada medan datar agar api tidak meluas, serta melakukan mop-up, yaitu pengendalian sisa api, bara dan asap sehingga dapat benar-benar padam," pungkasnya.
Malang: Titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Semeru, Jawa Timur, masih muncul hingga Minggu, 20 Oktober 2019. Yakni di Blok Po'o, Doyong, dan Bantengan.
"Itu di wilayah kerja Resort PTN Ranu Pani," kata Kasubbag Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS), Sarif Hidayat, dikonfirmasi Medcom.id, Senin 21 Oktober 2019.
Sarif menambahkan faktor angin kencang dan cuaca panas membuat munculnya titik api baru. Selain itu, hujan pun belum turun hingga kini di kawasan kebakaran.
"Area terdampak di Blok Po'o, Doyong dan Bantengan seluas dua hektare," imbuhnya.
Sejumlah titik api berhasil dipadamkan yakni di Blok Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, Ayek-Ayek, Pusung Gendero, dan Ranu Kumbolo. Kemudian Pangonan Cilik, Oro-Oro Ombo, Watu Tulis, Po,o, Kemlandingan Dowo, Pos 1, Sentong, Pasang Kupluk, Gunung Lanang, Bantengan, Pasangan dan Ledok Tirem.
"Area terdampak kebakaran sejauh ini seluas 115 hektare," ungkapnya.
Personel pemadaman dari Petugas TNBTS, Polsek Senduro, Koramil Senduro, BPBD Lumajang, Masyarakat Mitra Polhut, Masyarakat Peduli Api dan Masyarakat Ranu Pani masih berupaya memadamkan api.
Peralatan yang digunakan jetshooter, garu, sabit, parang, flame freeze, sepeda motor, mobil pemadam GALAAG TNBTS, mobil Polsek Senduro, mobil DLH dan mobil pemadam kebakaran Lumajang. Jarak dari sumber air sekitar empat kilometer yakni di Sumber Air Ong.
Jenis kebakaran ini berupa kebakaran permukaan. Vegetasi terdampak berupa seresah, krinyu, semak kering serta beberapa pohon jenis acasia dan cemara gunung.
"Fokus pemadaman kebakaran adalah mendekati titik api yang terjangkau dan dimatikan dengan jetshooter, gepyok dan ranting serta membuat sekat bakar pada medan datar agar api tidak meluas, serta melakukan mop-up, yaitu pengendalian sisa api, bara dan asap sehingga dapat benar-benar padam," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)
