Palembang: Perusahaan Otobus (PO) Sriwijaya memutuskan untuk berhenti beroperasi sementara waktu akibat kecelakaan bus yang masuk ke dalam jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Dempo Selatan, Sumatra Selatan.
Total, sebanyak 20 unit rute Bengkulu-Palembang atau sebaliknya dihentikan hingga waktu yang tidak ditentukan.
“Kebijakan itu diambil karena untuk menghormati keluarga yang tengah berduka sehingga sebanyak 20 unit rute Bengkulu-Palembang atau sebwliknya dihentikan,” kata Perwakilan manajemen bus Sriwijaya Aji Supriadi, Jumat, 27 Desember 2019.
Aji mengatakan pihaknya merasa bertanggungjawab atas kejadian tersebut. Pihaknya menganggap bahwa kejadian itu sebagai musibah.
Meski keputusan itu diambil akan banyak berdampak pada kerugian finansial tetapi keputusan itu diambil karena kebijakan manusiawi dibanding keuntungan semata.
"Nilai kerugian itu belum dapat dipastikan setelah operasional kami hentikan. Kami masih menghitungnya,” jelasnya.
Penghentian operasional juga bakal berdampak bagi karyawan terutama pengemudi dan kernet. Untuk meringankan beban mereka, manajemen bus Sriwijaya telah memberikan dispensasi.
"Kami telah memberikan dispendasi kepada karyawan kami karena itu merupakan tanggung jawab perusahaan. Perusahaan juga berniat memberikan bantuan kepada keluarga korban nantinya,” pungkasnya.
Palembang: Perusahaan Otobus (PO) Sriwijaya memutuskan untuk berhenti beroperasi sementara waktu akibat kecelakaan bus yang masuk ke dalam jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Dempo Selatan, Sumatra Selatan.
Total, sebanyak 20 unit rute Bengkulu-Palembang atau sebaliknya dihentikan hingga waktu yang tidak ditentukan.
“Kebijakan itu diambil karena untuk menghormati keluarga yang tengah berduka sehingga sebanyak 20 unit rute Bengkulu-Palembang atau sebwliknya dihentikan,” kata Perwakilan manajemen bus Sriwijaya Aji Supriadi, Jumat, 27 Desember 2019.
Aji mengatakan pihaknya merasa bertanggungjawab atas kejadian tersebut. Pihaknya menganggap bahwa kejadian itu sebagai musibah.
Meski keputusan itu diambil akan banyak berdampak pada kerugian finansial tetapi keputusan itu diambil karena kebijakan manusiawi dibanding keuntungan semata.
"Nilai kerugian itu belum dapat dipastikan setelah operasional kami hentikan. Kami masih menghitungnya,” jelasnya.
Penghentian operasional juga bakal berdampak bagi karyawan terutama pengemudi dan kernet. Untuk meringankan beban mereka, manajemen bus Sriwijaya telah memberikan dispensasi.
"Kami telah memberikan dispendasi kepada karyawan kami karena itu merupakan tanggung jawab perusahaan. Perusahaan juga berniat memberikan bantuan kepada keluarga korban nantinya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
