Bekasi: Memasuki era digital, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kini didorong untuk menguasai teknologi guna meningkatkan skala bisnis. Mereka harus mampu menguasai strategi pemasaran berbasis Kecerdasan Artifisial (AI).
Hal itu yang dilakukan 50 ibu-ibu penggiat usaha mikro di Bekasi saat pelatihan intensif yang tidak hanya mengajarkan pembuatan makanan populer (onigiri, sushi, dan sandwich), tetapi juga strategi pemasaran berbasis Kecerdasan AI. Langkah ini ditujukan agar UMKM dapat langsung membuka pre-order dan segera meraup keuntungan.
"Ibu-ibu tidak hanya diajarkan cara memasak, namun juga cara menggunakan AI agar langsung bisa membuka pre-order (PO), biar langsung cuan," kata Founder Yayasan Indonesia Setara (YIS) Sandiaga Uno.
Sandiaga menambahkan, pelatihan kuliner dipilih karena bahan bakunya mudah didapat dan relatif murah, sehingga potensial dikembangkan sebagai usaha rumahan.
Melalui pemanfaatan AI, kata dia, peserta dapat dengan mudah membuat desain flyer promosi hanya dengan satu perintah.
Untuk meningkatkan motivasi, 10 peserta pelatihan yang berhasil mendapatkan orderan melalui tantangan open PO diberi bantuan modal usaha.
Perwakilan Bank Infaq Pusat, Agus mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari program 'Si Iklas' (Sahabat Infaq Naik Kelas).
"Ini menambah gairah Bank Infaq dalam beraktivitas dan lebih bermanfaat untuk sahabat infaq. Kami berharap ibu-ibu yang sudah diberikan pelatihan ini dapat meningkatkan ekonominya dan lebih bermanfaat untuk umat," katanya.
Seperti diketahui, untuk membuka lapangan kerja sekaligus mendorong kemandirian ekonomi keluarga, YIS berkolaborasi dengan Bank Infaq Pusat menggelar pelatihan olahan makanan kekinian. Kegiatan yang diadakan di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, itu diikuti oleh 50 ibu-ibu dari majelis taklim setempat.
Bekasi: Memasuki era digital, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kini didorong untuk menguasai teknologi guna meningkatkan skala bisnis. Mereka harus mampu menguasai strategi pemasaran berbasis Kecerdasan Artifisial (AI).
Hal itu yang dilakukan 50 ibu-ibu penggiat usaha mikro di Bekasi saat pelatihan intensif yang tidak hanya mengajarkan pembuatan makanan populer (onigiri, sushi, dan sandwich), tetapi juga strategi pemasaran berbasis Kecerdasan AI. Langkah ini ditujukan agar UMKM dapat langsung membuka pre-order dan segera meraup keuntungan.
"Ibu-ibu tidak hanya diajarkan cara memasak, namun juga cara menggunakan AI agar langsung bisa membuka pre-order (PO), biar langsung cuan," kata Founder Yayasan Indonesia Setara (YIS) Sandiaga Uno.
Sandiaga menambahkan, pelatihan kuliner dipilih karena bahan bakunya mudah didapat dan relatif murah, sehingga potensial dikembangkan sebagai usaha rumahan.
Melalui pemanfaatan AI, kata dia, peserta dapat dengan mudah membuat desain flyer promosi hanya dengan satu perintah.
Untuk meningkatkan motivasi, 10 peserta pelatihan yang berhasil mendapatkan orderan melalui tantangan open PO diberi bantuan modal usaha.
Perwakilan Bank Infaq Pusat, Agus mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari program 'Si Iklas' (Sahabat Infaq Naik Kelas).
"Ini menambah gairah Bank Infaq dalam beraktivitas dan lebih bermanfaat untuk sahabat infaq. Kami berharap ibu-ibu yang sudah diberikan pelatihan ini dapat meningkatkan ekonominya dan lebih bermanfaat untuk umat," katanya.
Seperti diketahui, untuk membuka lapangan kerja sekaligus mendorong kemandirian ekonomi keluarga, YIS berkolaborasi dengan Bank Infaq Pusat menggelar pelatihan olahan makanan kekinian. Kegiatan yang diadakan di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, itu diikuti oleh 50 ibu-ibu dari majelis taklim setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
