Jepara: Vaksinasi virus lumpy skin disease (LSD) atau di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mandek sejak Februari 2023. Itu karena vaksin untuk hewan ternak tersebut sudah tidak lagi dan membuat kasus LSD di Jepara meroket.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir, mengatakan virus LSD telah menjangkiti ribuan hewan ternak di Bumi Kartini. Itu karena selain vaksinasi yang terhenti, juga lantaran masuknya hewan ternak yang tidak sehat dari luar.
“Vaksin sudah sejak Februari. Tapi ini tadi dapat kabar sudah ada dari pusat, besok kami mengambil ke provinsi 1.000 dosis,” ujar Mudhofir, Kamis, 11 Mei 2023.
Masuknya hewan ternak sakit dari luar Jepara lantaran ulah peternak sendiri. Sejumlah peternak mencoba mengabil keuntungan dengan merawat hewan ternak sakit dari luar.
“Kalau hewan sakit, mereka belinya kan murah. Kemudian diobati sendiri terus kalau sudah sembuh dijual mahal. Atau hewan ini (sakit) dipotong kemudian dijual dagingnya,” kata Mudhofir.
Guna mengantisipasi penyebaran virus LSD yang lebih luas saat jelang Iduladha, sejumlah langkah telah disiapkan. Itu seperti menyiapkan rumah pemotongan hewan qurban terpusat. Juga melakukan pengawasan dan pemeriksaan hewan ternak di pasar-pasar hewan. Serta penutupan pasar hewan.
“Ya, antisipasinya sama seperti tahun kemarin. Kalau Iduladha kemarin kan penyakit kuku, kalau sekarang ini LSD,” kata Mudhofir.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jepara: Vaksinasi virus lumpy skin disease (
LSD) atau di Kabupaten Jepara,
Jawa Tengah, mandek sejak Februari 2023. Itu karena vaksin untuk hewan ternak tersebut sudah tidak lagi dan membuat kasus LSD di Jepara meroket.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir, mengatakan virus LSD telah menjangkiti ribuan
hewan ternak di Bumi Kartini. Itu karena selain vaksinasi yang terhenti, juga lantaran masuknya hewan ternak yang tidak sehat dari luar.
“Vaksin sudah sejak Februari. Tapi ini tadi dapat kabar sudah ada dari pusat, besok kami mengambil ke provinsi 1.000 dosis,” ujar Mudhofir, Kamis, 11 Mei 2023.
Masuknya hewan ternak sakit dari luar Jepara lantaran ulah peternak sendiri. Sejumlah peternak mencoba mengabil keuntungan dengan merawat hewan ternak sakit dari luar.
“Kalau hewan sakit, mereka belinya kan murah. Kemudian diobati sendiri terus kalau sudah sembuh dijual mahal. Atau hewan ini (sakit) dipotong kemudian dijual dagingnya,” kata Mudhofir.
Guna mengantisipasi penyebaran virus LSD yang lebih luas saat jelang Iduladha, sejumlah langkah telah disiapkan. Itu seperti menyiapkan rumah pemotongan hewan qurban terpusat. Juga melakukan pengawasan dan pemeriksaan hewan ternak di pasar-pasar hewan. Serta penutupan pasar hewan.
“Ya, antisipasinya sama seperti tahun kemarin. Kalau Iduladha kemarin kan penyakit kuku, kalau sekarang ini LSD,” kata Mudhofir.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
