Jember: Aksi pembakaran dan penjarahan permukiman meneror warga di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kejadian itu terjadi sebulan terakhir.
Warga mengaku kejadian terjadi begitu cepat, sehingga tidak satu pun bisa mengenali pelaku. Para pelaku memakai jaket, topeng, serta membawa celurit.
Aksi penjarahan dan pembakaran sudah terjadi tiga kali dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Pertama kali terjadi pada 3 Juli 2022, lalu 30 Juli 2022, dan 3 Agustus 2022.
Sejumlah bangunan rumah, sekolah, 2 pos kamling, 14 unit sepeda motor, 1 unit truk, dan genset rusak akibat dibakar massa.
"Yang tidur dibangunin, suruh keluar. Itu dia bilang ‘barang yang bisa dijual cepat ambil! Saya kasih waktu 3 menit!’ sudah gitu,” ucap keterangan Irvan, salah satu warga Desa Mulyorejo dalam tayangan Headline News, Metro TV, Jumat 5 Agustus 2022.
Setelah menyerahkan barang-barang berharga, massa lantas membakar. "Saya keluar, barangnya diambil, ya itu sudah tiga menit dibakar,” lanjut Irvan.
Diperkirakan para penjarah dan pembakar berjumlah 50 hingga 60 orang. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki dan mengejar pelaku. Polisi juga tengah mencari motif dari perusakan, pembakaran, dan penjarahan yang dilakukan di desa tersebut.
Meskipun tidak mendapatkan kekerasan fisik, warga masih merasa ketakutan untuk beraktivitas di luar rumah. Warga belum mengetahui motif pembakaran dan penjarahan di desa mereka.
"Sementara masih dalam penyelidikan. Kurang lebih 50 lebih (massa),” ucap Anggota Polsek Silo, Kabupaten Jember, Bripka Acep Zaelani.
Tidak hanya mengambil barang dan kendaraan, massa juga menjarah uang tunai milik warga senilai Rp265 juta. Aksi pembakaran sempat terekam oleh salah satu warga dan dibagikan ke media sosial. Video tersebut menunjukkan kobaran api yang besar dan sangat cepat melahap bangunan-bangunan di Desa Mulyorejo. (Annisa Ambarwaty)
Jember: Aksi pembakaran dan penjarahan permukiman meneror warga di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kejadian itu terjadi sebulan terakhir.
Warga mengaku kejadian terjadi begitu cepat, sehingga tidak satu pun bisa mengenali pelaku. Para pelaku memakai jaket, topeng, serta membawa celurit.
Aksi penjarahan dan pembakaran sudah terjadi tiga kali dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Pertama kali terjadi pada 3 Juli 2022, lalu 30 Juli 2022, dan 3 Agustus 2022.
Sejumlah bangunan rumah, sekolah, 2 pos kamling, 14 unit sepeda motor, 1 unit truk, dan genset rusak akibat dibakar massa.
"Yang tidur dibangunin, suruh keluar. Itu dia bilang ‘barang yang bisa dijual cepat ambil! Saya kasih waktu 3 menit!’ sudah gitu,” ucap keterangan Irvan, salah satu warga Desa Mulyorejo dalam tayangan Headline News,
Metro TV, Jumat 5 Agustus 2022.
Setelah menyerahkan barang-barang berharga, massa lantas membakar. "Saya keluar, barangnya diambil, ya itu sudah tiga menit dibakar,” lanjut Irvan.
Diperkirakan para penjarah dan pembakar berjumlah 50 hingga 60 orang. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki dan mengejar pelaku. Polisi juga tengah mencari motif dari perusakan, pembakaran, dan penjarahan yang dilakukan di desa tersebut.
Meskipun tidak mendapatkan kekerasan fisik, warga masih merasa ketakutan untuk beraktivitas di luar rumah. Warga belum mengetahui motif pembakaran dan penjarahan di desa mereka.
"Sementara masih dalam penyelidikan. Kurang lebih 50 lebih (massa),” ucap Anggota Polsek Silo, Kabupaten Jember, Bripka Acep Zaelani.
Tidak hanya mengambil barang dan kendaraan, massa juga menjarah uang tunai milik warga senilai Rp265 juta. Aksi pembakaran sempat terekam oleh salah satu warga dan dibagikan ke media sosial. Video tersebut menunjukkan kobaran api yang besar dan sangat cepat melahap bangunan-bangunan di Desa Mulyorejo.
(Annisa Ambarwaty) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
