Surabaya: Ratusan bakal calon (balon) kepala desa (kades) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menjalani tes urine. Tes tersebut merupakan salah satu syarat wajib untuk menjadi kepala desa.
"Total ada 132 bakal calon kepala desa yang mendaftar maju di 32 desa di Sampang," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Sampang, Nurul Hadi di kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, Kamis, 3 Oktober 2019.
Hadi mengatakan cara ini baru pertama kalinya dilakukan di Kabupaten Sampang. Sehingga 132 bakal calon kepala desa ini wajib mengikuti tes urine di kantor BNNP Jatim. "Ini untuk pertama kalinya kami lakukan di BNNP Jatim agar lebih spesifik untuk hasil tes urine ini," jelas Hadi.
Hadi kembali mengatakan jika hasil tes urine akan keluar sekitar pukul 12.00 WIB. Jika positif maka akan ada asesment dari BNNP Jatim. "Jika positif narkoba, nantinya akan kami lakukan rehabilitasi," ungkap Hadi.
Sementara salah seorang bakal calon Kepala Desa Rapa Laok, Umi Baidho, mengatakan tes urine ini baru pertama kalinya digelar dan menjadi syarat wajib mendaftar menjadi kepala desa.
"Saya sangat setuju sekali dengan adanya tes urine ini, agar lebih bersih jika menjadi kepala desa. Apalagi wilayah sampang saat ini tengah disorot karena banyak kurir maupun bandar di kawasan Sampang," kata Umi.
Bahkan Umi berharap tidak hanya tes urine yang menjadi syarat wajib untuk mendaftar sebagai kepala desa. "Tes darah dan tes rambut juga harus dilakukan agar lebih spesifik untuk, mencegah terjadi penyalahgunaan narkotika," ujar Umi.
Sementara itu, Kepala BNNP Jatim Brigjen Bambang Priambadha memastikan akan ada asesment jika ada yang positif narkoba. Pihaknya akan merehabilitasi mereka yang positif narkoba. "Jika bakal calon ini positif meminum obat, nanti pasti asesment," kata Bambang.
Surabaya: Ratusan bakal calon (balon) kepala desa (kades) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menjalani tes urine. Tes tersebut merupakan salah satu syarat wajib untuk menjadi kepala desa.
"Total ada 132 bakal calon kepala desa yang mendaftar maju di 32 desa di Sampang," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Sampang, Nurul Hadi di kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, Kamis, 3 Oktober 2019.
Hadi mengatakan cara ini baru pertama kalinya dilakukan di Kabupaten Sampang. Sehingga 132 bakal calon kepala desa ini wajib mengikuti tes urine di kantor BNNP Jatim. "Ini untuk pertama kalinya kami lakukan di BNNP Jatim agar lebih spesifik untuk hasil tes urine ini," jelas Hadi.
Hadi kembali mengatakan jika hasil tes urine akan keluar sekitar pukul 12.00 WIB. Jika positif maka akan ada asesment dari BNNP Jatim. "Jika positif narkoba, nantinya akan kami lakukan rehabilitasi," ungkap Hadi.
Sementara salah seorang bakal calon Kepala Desa Rapa Laok, Umi Baidho, mengatakan tes urine ini baru pertama kalinya digelar dan menjadi syarat wajib mendaftar menjadi kepala desa.
"Saya sangat setuju sekali dengan adanya tes urine ini, agar lebih bersih jika menjadi kepala desa. Apalagi wilayah sampang saat ini tengah disorot karena banyak kurir maupun bandar di kawasan Sampang," kata Umi.
Bahkan Umi berharap tidak hanya tes urine yang menjadi syarat wajib untuk mendaftar sebagai kepala desa. "Tes darah dan tes rambut juga harus dilakukan agar lebih spesifik untuk, mencegah terjadi penyalahgunaan narkotika," ujar Umi.
Sementara itu, Kepala BNNP Jatim Brigjen Bambang Priambadha memastikan akan ada asesment jika ada yang positif narkoba. Pihaknya akan merehabilitasi mereka yang positif narkoba. "Jika bakal calon ini positif meminum obat, nanti pasti asesment," kata Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
