Bantul: Sebanyak 24 desa di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan pemungutan suara untuk pemilihan kepala desa (pilkades) serentak dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19. Hasil monitoring jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (Forkompinda), Pilkades di 24 desa berjalan tertib, aman dan lancar.
"Kemudian di tengah pandemi covid-19 ini KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara) dan jajaran penyelenggara telah melaksanakan pemilihan dengan prosedur protokol kesehatan secara ketat," kata Sekretaris Daerah Bantul Helmi Jamharis di Bantul, Minggu, 27 Desember 2020.
Menurut dia, di setiap tempat pemungutan suara (TPS) telah disediakan air bersih untuk cuci tangan, hand sanitizer dan dilakukan pengukuran suhu tubuh oleh petugas untuk warga yang hendak masuk TPS dan melakukan pemilihan calon kepala desa.
"Sehingga protokol kesehatan di lingkungan TPS dapat dilaksanakan secara ketat, kemudian upaya lain untuk menghindari kerumunan juga dilaksanakan penjadwalan kedatangan terhadap warga yang akan melaksanakan hak pilih di TPS, sehingga tidak terjadi kerumunan," terangnya.
Baca: Pasutri di Sidoarjo Rebutan Kursi Kepala Desa
Dia menjelaskan, dari hasil pantauan sementara terhadap pelaksanaan pilkades, disebutnya sudah lebih dari 50 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) yang ada telah menggunakan hak pilih. Pihaknya berharap partisipasi pemilih sangat tinggi.
Usai pemantauan pelaksanaan pilkades, Sekda Bantul bersama jajaran melakukan zoom meeting dengan Kementerian Dalam Negeri terkait penerapan protokol kesehatan pada pilkades di Balai Desa Jambidan, melalui kegiatan virtual itu, pemkab memberikan gambaran dan teknis pelaksanaan pemungutan suara.
"Kami dari Pemkab Bantul memberikan apresiasi dan juga terima kasih karena telah dipilih menjadi salah satu kabupaten untuk melaksanakan video conference, sehingga kami dapat melaksanakan atau memberikan Informasi yang terjadi secara riil di lapangan," jelasnya.
Sekda mengatakan, Kemendagri juga memberikan arahan ketika ada hal yang belum sesuai dengan regulasi dalam pelaksanaan pilkades. "Tetapi alhamdulillah, bahwa keseluruhan rangkaian kegiatan di Bantul telah berjalan sesuai dengan regulasi dan protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19," terangnya.
Bantul: Sebanyak 24 desa di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan pemungutan suara untuk pemilihan kepala desa (
pilkades) serentak dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19. Hasil monitoring jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (Forkompinda), Pilkades di 24 desa berjalan tertib, aman dan lancar.
"Kemudian di tengah pandemi covid-19 ini KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara) dan jajaran penyelenggara telah melaksanakan pemilihan dengan prosedur protokol kesehatan secara ketat," kata Sekretaris Daerah Bantul Helmi Jamharis di Bantul, Minggu, 27 Desember 2020.
Menurut dia, di setiap tempat pemungutan suara (TPS) telah disediakan air bersih untuk cuci tangan, hand sanitizer dan dilakukan pengukuran suhu tubuh oleh petugas untuk warga yang hendak masuk TPS dan melakukan pemilihan calon kepala desa.
"Sehingga protokol kesehatan di lingkungan TPS dapat dilaksanakan secara ketat, kemudian upaya lain untuk menghindari kerumunan juga dilaksanakan penjadwalan kedatangan terhadap warga yang akan melaksanakan hak pilih di TPS, sehingga tidak terjadi kerumunan," terangnya.
Baca: Pasutri di Sidoarjo Rebutan Kursi Kepala Desa
Dia menjelaskan, dari hasil pantauan sementara terhadap pelaksanaan pilkades, disebutnya sudah lebih dari 50 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) yang ada telah menggunakan hak pilih. Pihaknya berharap partisipasi pemilih sangat tinggi.
Usai pemantauan pelaksanaan pilkades, Sekda Bantul bersama jajaran melakukan
zoom meeting dengan Kementerian Dalam Negeri terkait penerapan protokol kesehatan pada pilkades di Balai Desa Jambidan, melalui kegiatan virtual itu, pemkab memberikan gambaran dan teknis pelaksanaan pemungutan suara.
"Kami dari Pemkab Bantul memberikan apresiasi dan juga terima kasih karena telah dipilih menjadi salah satu kabupaten untuk melaksanakan video conference, sehingga kami dapat melaksanakan atau memberikan Informasi yang terjadi secara riil di lapangan," jelasnya.
Sekda mengatakan, Kemendagri juga memberikan arahan ketika ada hal yang belum sesuai dengan regulasi dalam pelaksanaan pilkades. "Tetapi alhamdulillah, bahwa keseluruhan rangkaian kegiatan di Bantul telah berjalan sesuai dengan regulasi dan protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
