Peluru yang Lukai Balita di Sleman Dipastikan Milik Polisi

Sleman: Peluru yang melukai balita di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dipastikan milik kepolisian. Kepolisian sudah memastikan hal tersebut dari hasil uji. "Secara saintifik (peluru) dinyatakan identik memang (berasal dari) angggota," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY, Komisaris Besar Yuliyanto, di Mapolda DIY Jumat, 30 Desember 2022.   Yuliyanto mengatakan dalam kasus itu bagian Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda DIY memeriksa 20 orang. Mereka berasal dari anggota kepolisian dan sipil. "Sedang dilakukan pendalaman dari hasil pemeriksaan itu. Kalau misalnya unsur-unsurnya terpenuhi, apakah itu melanggar etika atau melanggar disiplin, nanti pasti akan dilakukan penindakan kepada yang bersangkutan," jelasnya. Secara rinci Yuliyanto mengatakan 10 dari 20 orang yang diperiksa merupakan anggota kepolisian. Menurutnya jumlah itu bisa saja bertambah tergantung hasil pemeriksaan. Ia mengatakan anggota Polsek Ngaglik yang melepas tembakan peringatan dan diduga nyasar ke balita telah dimutasi ke Polresta Sleman. Setelah dimutasi polisi tersebut menjadi Pama Polresta Sleman. "Pama Polresta Sleman. Pama itu perwira utama tapi tidak punya jabatan," ungkapnya. Sebelumnya balita berinisial JM menjadi korban kena peluuru milik anggota Polsek Ngaglik. Pihak Polrerta Sleman menyebut berasal dari tembakan peringatan anggota Polsek Ngaglik yang tengah memperingatkan pembuat onar. JM sempat menjalani operasi di RSUP Dr Sardjito usai peluru yang bersarang di kepalanya. Operasi pengangkatan peluru dari kepala bocah itu dilakukan selama 6 jam. Peluru itu diambil pada kedalaman 8 sentimeter. Usai operasi kondisi bocah tersebut dinyatakan membaik. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id