Kediri: Seorang mahasiswi di Kediri, Jawa Timur, tega membunuh bayinya sendiri yang baru dilahirkan. Perempuan 23 tahun itu membekap mulut si bayi hingga tewas.
Perbuatan keji yang dilakukan NHF itu tercium warga saat akan memakamkan bayinya di wilayah Ngasem. Tak lama petugas Polres Kediri meringkus pelaku di rumahnya kawasan Rembang, Ngadiluwih.
Dari informasi yang dihimpun, pembunuhan itu terjadi sesaat setelah pelaku melahirkan seorang diri di kamar mandi. Pelaku kemudian membungkam mulut bayi laki-laki itu dengan kain agar tangisannya tidak terdengar.
Mengetahui bayi yang dilahirkannya meninggal, pelaku lantas mencoba menguburkan dengan bantuan kekasihnya di wilayah Ngasem. Kepada kekasihnya, pelaku mengaku bila bayi tersebut meninggal karena terjatuh.
Baca: Polisi Selidiki Temuan Mayat Diduga Korban Pembunuhan di Hotel Medan
"Warga yang mengetahui adanya rencana pemakaman bayi langsung melaporkan ke polisi. Pelaku mengaku tega membunuh karena karena malu dan takut diketahui orang tuanya," ujar AKBP Lukman Cahyono, Kapolres Kediri, Senin, 11 Oktober 2021.
Lukman menuturkan, pelaku kerap menggunakan pakaian longgar untuk menutupi kehamilan di depan kedua orang tuanya. Pasalnya, kata dia, hubungan asmara pelaku dengan kekasihnya tidak direstui.
Akibat perbuatannya, kini pelaku dijerat undang-undang tentang perlindungan anak. Pelaku terancam kurungan penjara paling lama 20 tahun.
Kediri: Seorang mahasiswi di Kediri, Jawa Timur, tega
membunuh bayinya sendiri yang baru dilahirkan. Perempuan 23 tahun itu membekap mulut si bayi hingga tewas.
Perbuatan keji yang dilakukan NHF itu tercium warga saat akan memakamkan bayinya di wilayah Ngasem. Tak lama petugas Polres Kediri meringkus pelaku di rumahnya kawasan Rembang, Ngadiluwih.
Dari informasi yang dihimpun, pembunuhan itu terjadi sesaat setelah pelaku melahirkan seorang diri di kamar mandi. Pelaku kemudian membungkam mulut bayi laki-laki itu dengan kain agar tangisannya tidak terdengar.
Mengetahui bayi yang dilahirkannya meninggal, pelaku lantas mencoba menguburkan dengan bantuan kekasihnya di wilayah Ngasem. Kepada kekasihnya, pelaku mengaku bila bayi tersebut meninggal karena terjatuh.
Baca: Polisi Selidiki Temuan Mayat Diduga Korban Pembunuhan di Hotel Medan
"Warga yang mengetahui adanya rencana pemakaman bayi langsung melaporkan ke polisi. Pelaku mengaku tega membunuh karena karena malu dan takut diketahui orang tuanya," ujar AKBP Lukman Cahyono, Kapolres Kediri, Senin, 11 Oktober 2021.
Lukman menuturkan, pelaku kerap menggunakan pakaian longgar untuk menutupi kehamilan di depan kedua orang tuanya. Pasalnya, kata dia, hubungan asmara pelaku dengan kekasihnya tidak direstui.
Akibat perbuatannya, kini pelaku dijerat undang-undang tentang perlindungan anak. Pelaku terancam kurungan penjara paling lama 20 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
