Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengusulkan agar libur akhir tahun, yakni libur Natal dan Tahun Baru 2022 ditiadakan.
"Libur panjang itu pasti menyebabkan orang bepergian," kata Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, di Yogyakarta, Selasa, 26 Oktober 2021.
Kadarmanta merujuk pada kemunculan banyaknya kasus penularan covid-19 saat libur panjang. Menurut dia, libur akhir tahun selama ini cenderung dimanfaatkan masyarakat untuk bepergian ke luar daerah.
Pihaknya tak ingin tren kasus covid-19 yang melandai dalam beberapa pekan akan terhenti akibat libur panjang. Ia tak memungkiri Yogyakarta tetap jadi magnet masyarakat untuk berwisata, termasuk wisatawan dari luar daerah.
"Kalau perlu dari pemerintah atau perusahaan malah dilarang bepergian pada 26-31 (Desember), misalnya begitu," kata mantan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY ini.
Baca juga: Polisi Tembak Polisi di Lombok Terancam Hukuman Mati
Meski belum jadi kebijakan, Kadarmanta ingin ASN di DIY tidak bepergian saat libur akhir tahun, apalagi ke luar daerah.
Meski sejauh ini juga belum ada surat edaran dari Kementerian terkait yang menginstruksikan hal tersebut kepada seluruh pegawai pemerintahan. Pihaknya akan menunggu perkembangan kebijakan dari pemerintah pusat.
Selain itu, Kadarmanta tetap berpesan kepada para pengelola destinasi wisata untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Ia tak ingin sektor pariwisata memunculkan klaster-klaster covid-19.
"Untuk itu pemerintah mengatur aturan ganjil genap (ke jalur destinasi wisata), lalu penggunaan tes antigen dan PCR diefektifkan, tempat-tempat wisata juga harus patuh," ungkapnya.
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengusulkan agar libur akhir tahun, yakni
libur Natal dan Tahun Baru 2022 ditiadakan.
"Libur panjang itu pasti menyebabkan orang bepergian," kata Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, di Yogyakarta, Selasa, 26 Oktober 2021.
Kadarmanta merujuk pada kemunculan banyaknya kasus penularan covid-19 saat libur panjang. Menurut dia, libur akhir tahun selama ini cenderung dimanfaatkan masyarakat untuk bepergian ke luar daerah.
Pihaknya tak ingin tren kasus covid-19 yang melandai dalam beberapa pekan akan terhenti akibat libur panjang. Ia tak memungkiri Yogyakarta tetap jadi magnet masyarakat untuk berwisata, termasuk wisatawan dari luar daerah.
"Kalau perlu dari pemerintah atau perusahaan malah dilarang bepergian pada 26-31 (Desember), misalnya begitu," kata mantan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY ini.
Baca juga:
Polisi Tembak Polisi di Lombok Terancam Hukuman Mati
Meski belum jadi kebijakan, Kadarmanta ingin ASN di DIY tidak bepergian saat libur akhir tahun, apalagi ke luar daerah.
Meski sejauh ini juga belum ada surat edaran dari Kementerian terkait yang menginstruksikan hal tersebut kepada seluruh pegawai pemerintahan. Pihaknya akan menunggu perkembangan kebijakan dari pemerintah pusat.
Selain itu, Kadarmanta tetap berpesan kepada para pengelola destinasi wisata untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Ia tak ingin sektor pariwisata memunculkan klaster-klaster covid-19.
"Untuk itu pemerintah mengatur aturan ganjil genap (ke jalur destinasi wisata), lalu penggunaan tes antigen dan PCR diefektifkan, tempat-tempat wisata juga harus patuh," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
