Jakarta: Generasi muda memegang peran penting dalam pembangunan bangsa. Jika pada zaman sebelum kemerdekaan para pemuda berjuang melawan penjajah, pada era sekarang bisa dilakukan dengan banyak cara.
Salah satu contohnya, menjaga kelestarian lingkungan laut dan konservasi terumbu karang. Kegiatan ini bermanfaat membantu keseimbangan ekosistem.
Nadya Tirta, seorang aktivis lingkungan, membagikan kisahnya. Ia tergabung di Yayasan Coral Oasis, sebuah komunitas di Kota Sabang, Aceh, yang bergerak di bidang konservasi lingkungan.
"Yayasan Coral Oasis mewadahi generasi muda Indonesia untuk peduli terhadap lingkungan," ucap Nadya.
Nadya dan kawan-kawan di Yayasan Coral Oasis menjaga kebersihan pantai dan bahu membahu melakukan rehabilitasi terumbu karang dengan transplantasi. Kegiatan ini butuh dukungan dari masyarakat, khususnya generasi muda.
Mengapa generasi muda? Sebab, 51 persen traveler inbound Indonesia merupakan generasi milenial.
Generasi muda pun melek digital. Sebanyak 70 persen wisatawan melakukan pencarian dan membagikan banyak hal melalui digital.
Nadia menyadari manfaat teknologi digital dalam upaya menggugah kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan laut, khususnya terumbu karang.
Nadia membagikan kegiatan transplantasi terumbu karang di media sosial. Perempuan berparas manis ini menginformasikan banyak hal dengan harapan unggahannya itu mampu menggugah kesadaran generasi muda agar mencintai lingkungan.
Berbagi informasi di media sosial yang dilakukan Nadya terbantu dengan ketersediaan jaringan internet oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo.
Dengan lancarnya jaringan internet di Kota Sabang, Nadya dan masyarakat lainnya bisa mempromosikan Kota Sabang hingga ke kancah dunia, mengedukasi mengenai pentingnya konservasi lingkungan, dan menjaga kebersihan pantai.
Jakarta: Generasi muda memegang peran penting dalam pembangunan bangsa. Jika pada zaman sebelum kemerdekaan para pemuda berjuang melawan penjajah, pada era sekarang bisa dilakukan dengan banyak cara.
Salah satu contohnya, menjaga kelestarian lingkungan laut dan konservasi terumbu karang. Kegiatan ini bermanfaat membantu keseimbangan ekosistem.
Nadya Tirta, seorang aktivis lingkungan, membagikan kisahnya. Ia tergabung di Yayasan Coral Oasis, sebuah komunitas di Kota Sabang, Aceh, yang bergerak di bidang konservasi lingkungan.
"Yayasan Coral Oasis mewadahi generasi muda Indonesia untuk peduli terhadap lingkungan," ucap Nadya.
Nadya dan kawan-kawan di Yayasan Coral Oasis menjaga kebersihan pantai dan bahu membahu melakukan rehabilitasi terumbu karang dengan transplantasi. Kegiatan ini butuh dukungan dari masyarakat, khususnya generasi muda.
Mengapa generasi muda? Sebab, 51 persen
traveler inbound Indonesia merupakan generasi milenial.
Generasi muda pun melek digital. Sebanyak 70 persen wisatawan melakukan pencarian dan membagikan banyak hal melalui digital.
Nadia menyadari manfaat teknologi digital dalam upaya menggugah kesadaran masyarakat untuk mencintai lingkungan laut, khususnya terumbu karang.
Nadia membagikan kegiatan transplantasi terumbu karang di media sosial. Perempuan berparas manis ini menginformasikan banyak hal dengan harapan unggahannya itu mampu menggugah kesadaran generasi muda agar mencintai lingkungan.
Berbagi informasi di media sosial yang dilakukan Nadya terbantu dengan ketersediaan jaringan internet oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo.
Dengan lancarnya jaringan internet di Kota Sabang, Nadya dan masyarakat lainnya bisa mempromosikan Kota Sabang hingga ke kancah dunia, mengedukasi mengenai pentingnya konservasi lingkungan, dan menjaga kebersihan pantai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)
