Pontianak: Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Penetapan status siaga dilakukan karena semakin banyak lahan gambut terbakar di daerah tersebut.
"Besok akan kita terbitkan SK status siaga bencana karhutlanya, untuk mengantisipasi semakin banyaknya lahan yang terbakar," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, di Sungai Raya, Kamis, 25 Februari 2021.
Baca: Pemkot Tangerang Mulai Vaksinasi Pelayan Publik
Dia menjelaskan BPBD Kubu Raya yang dibantu TNI/Polri sudah berupaya maksimal memadamkan setiap lahan yang terbakar di kabupaten tersebut.
Namun karena sebagian besar lahan yang ada di Kubu Raya adalah gambut, dengan tidak adanya hujan dalam waktu hampir satu bulan terakhir, mengakibatkan banyak lahan gambut yang mudah terbakar.
"Untuk mengantisipasi hal itu, kita sudah membuat beberapa sekat kanal, untuk mengantisipasi lahan yang terbakar ini. Selain itu, kita juga membuat beberapa sumur di lahan yang terbakar, untuk memudahkan petugas pemadam mendapatkan sumber mata air," jelasnya.
Muda menuturkan berdasarkan perkembangan titik api dari BMKG, kondisi di Kubu Raya fluktuatif, di mana tiap hari, kadang sedikit, kadang jumlahnya lumayan banyak.
"Namun, kita bersyukur, api yang ada masih bisa dikendalikan dan belum sampai mengganggu penerbangan karena jarak pandang untuk pesawat masih bisa, meski di sekitar Bandara Supadio mulai diselimuti asap, kemudian api juga masih bisa dipadamkan oleh petugas agar segera serta tidak meluas," ujarnya.
Pontianak: Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (
karhutla). Penetapan status siaga dilakukan karena semakin banyak lahan gambut terbakar di daerah tersebut.
"Besok akan kita terbitkan SK status siaga bencana karhutlanya, untuk mengantisipasi semakin banyaknya lahan yang terbakar," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, di Sungai Raya, Kamis, 25 Februari 2021.
Baca:
Pemkot Tangerang Mulai Vaksinasi Pelayan Publik
Dia menjelaskan BPBD Kubu Raya yang dibantu TNI/Polri sudah berupaya maksimal memadamkan setiap lahan yang terbakar di kabupaten tersebut.
Namun karena sebagian besar lahan yang ada di Kubu Raya adalah gambut, dengan tidak adanya hujan dalam waktu hampir satu bulan terakhir, mengakibatkan banyak lahan gambut yang mudah terbakar.
"Untuk mengantisipasi hal itu, kita sudah membuat beberapa sekat kanal, untuk mengantisipasi lahan yang terbakar ini. Selain itu, kita juga membuat beberapa sumur di lahan yang terbakar, untuk memudahkan petugas pemadam mendapatkan sumber mata air," jelasnya.
Muda menuturkan berdasarkan perkembangan titik api dari BMKG, kondisi di Kubu Raya fluktuatif, di mana tiap hari, kadang sedikit, kadang jumlahnya lumayan banyak.
"Namun, kita bersyukur, api yang ada masih bisa dikendalikan dan belum sampai mengganggu penerbangan karena jarak pandang untuk pesawat masih bisa, meski di sekitar Bandara Supadio mulai diselimuti asap, kemudian api juga masih bisa dipadamkan oleh petugas agar segera serta tidak meluas," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
