Yogyakarta: Sebanyak 30 warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta memperoleh remisi atau pengurangan masa hukuman pada perayaan Natal 2023. Remisi yang diterima beragam bagi setiap penerima.
Kepala Lapas Kelas II A Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, mengatakan 30 WBP menerima remisi khusus karena telah memenuhi persyaratan dan dinyatakan berkelakuan baik selama menjalani masa pembinaan. Dari total pemerima remisi, tak ada yang langsung bebas.
"Dari 30 warga binaan tersebut 2 orang mendapat remisi 15 hari, 24 orang mendapat 1 bulan, 3 orang mendapat 1 bulan 15 hari, dan 1 orang memperoleh 2 bulan," kata Joko di Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023.
Selain pemberian remisi, pihak Lapas juga membuka jam kunjung bagi keluarga, khususnya bagi WBP kristen dan katholik. Mereka juga diberikan kesempatan melaksanakan ibadah Natal.
"Kegiatan juga dilanjutkan dengan ibadah bersama antara WBP dan keluarganya di halaman Gereja Hati Kudus Lapas Kelas IIA Yogyakarta," jelas Joko.
Sementara Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DIY, Agung Rektono Seto, mengatakan persetujuan pemberian remisi dikabulkan berdasarkan laporan pembinaan yang dilakukan Lapas. Menurut dia WBP penerima remisi dinilai telah sungguh-sungguh mengikuti berbagai program pembinan yang telah diselenggarakan oleh unit pelaksana teknis pemasyarakatan.
Agung berpesan bahwa momentum natal dapat dimanfaatkan WBP untuk bertransformasi memperbaiki diri lebih baik lagi. Selain karena program pembinaan, juga didasari dari hati dan kemauan diri sendiri.
"Jadilah insan dan pribadi yang baik, hiduplah dalam tata nilai kemasyarakatan yang baik, taat hukum. Mulailah berkontribusi secara aktif dalam pembangunan untuk melanjutkan perjuangan hidup, kehidupan dan penghidupan sebagai warga negara, serta anggota masyarakat di lingkungan tempat tinggal," ungkapnya.
Yogyakarta: Sebanyak 30 warga binaan pemasyarakatan (WBP)
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta memperoleh
remisi atau pengurangan masa hukuman pada perayaan Natal 2023. Remisi yang diterima beragam bagi setiap penerima.
Kepala Lapas Kelas II A Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, mengatakan 30 WBP menerima remisi khusus karena telah memenuhi persyaratan dan dinyatakan berkelakuan baik selama menjalani masa pembinaan. Dari total pemerima remisi, tak ada yang langsung bebas.
"Dari 30 warga binaan tersebut 2 orang mendapat remisi 15 hari, 24 orang mendapat 1 bulan, 3 orang mendapat 1 bulan 15 hari, dan 1 orang memperoleh 2 bulan," kata Joko di Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023.
Selain pemberian remisi, pihak Lapas juga membuka jam kunjung bagi keluarga, khususnya bagi WBP kristen dan katholik. Mereka juga diberikan kesempatan melaksanakan ibadah Natal.
"Kegiatan juga dilanjutkan dengan ibadah bersama antara WBP dan keluarganya di halaman Gereja Hati Kudus Lapas Kelas IIA Yogyakarta," jelas Joko.
Sementara Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DIY, Agung Rektono Seto, mengatakan persetujuan pemberian remisi dikabulkan berdasarkan laporan pembinaan yang dilakukan Lapas. Menurut dia WBP penerima remisi dinilai telah sungguh-sungguh mengikuti berbagai program pembinan yang telah diselenggarakan oleh unit pelaksana teknis pemasyarakatan.
Agung berpesan bahwa momentum natal dapat dimanfaatkan WBP untuk bertransformasi memperbaiki diri lebih baik lagi. Selain karena program pembinaan, juga didasari dari hati dan kemauan diri sendiri.
"Jadilah insan dan pribadi yang baik, hiduplah dalam tata nilai kemasyarakatan yang baik, taat hukum. Mulailah berkontribusi secara aktif dalam pembangunan untuk melanjutkan perjuangan hidup, kehidupan dan penghidupan sebagai warga negara, serta anggota masyarakat di lingkungan tempat tinggal," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
