Jakarta: Sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju dipastikan akan ikut berkontestasi di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang. Tak ada yang salah maupun dilanggar ketika menteri maju mencalonkan diri di Pileg.
"Untuk apa sih mempermasalahkan menteri Jokowi maju menjadi caleg bahkan maju menjadi capres di Pemilu 2024? Kenapa mempermasalahkan sesuatu yang tidak melanggar UUD 45, tidak melanggar UU Pemilu bahkan tidak melanggar etika," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi di Jakarta, Senin, 15 Mei 2023.
Fenomena menteri maju nyaleg bukan hal baru. Ini sudah terjadi sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Saat ini publik seolah tak mempersoalkan dengan itu.
"Di era SBY, para menterinya berbondong-bondong maju menjadi caleg pada Pemilu 2014 walau tetap menjadi menteri, tapi tidak ada yang mempermasalahkan. Kenapa sekarang mempermasalahkan hal itu? Kenapa malah mengarahkan agar para menteri itu mundur?," ujar Teddy.
Menurut Teddy, tidak ada yang perlu ditakutkan dengan menteri maju nyaleg. Publik hanya perlu mengawasi jangan sampai mereka para menteri menyalahgunakan wewenang dan jabatan untuk kepentingan kampanyenya.
"Ini penyakit, ini paranoid. Paranoid adalah masalah mental yang ditandai dengan rasa tidak percaya dan takut berlebihan. Orang yang mengidap gangguan ini bisa tiba-tiba menjadi orang yang paling tidak tenang," jelas Teddy.
Sebanyak 8 menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju akan mengikuti kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Berikut menteri Kabinet Indonesia Maju mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPR pada Pemilu 2024.
Zulkifli Hasan (Menteri Perdagangan)
Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan)
Abdul Halim Iskandar (Mendes PDTT)
Afriansyah Ferry Noor (Wamenaker)
Johnny G Plate (Menkominfo)
Syahrul Yasin Limpo (Mentan)
Yasonna Laoly (Menkumham)
Angela Tanoesoedibjo (Wamenparekraf).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Sejumlah menteri di
Kabinet Indonesia Maju dipastikan akan ikut berkontestasi di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang. Tak ada yang salah maupun dilanggar ketika menteri maju mencalonkan diri di
Pileg.
"Untuk apa sih mempermasalahkan menteri
Jokowi maju menjadi caleg bahkan maju menjadi capres di Pemilu 2024? Kenapa mempermasalahkan sesuatu yang tidak melanggar UUD 45, tidak melanggar UU Pemilu bahkan tidak melanggar etika," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi di Jakarta, Senin, 15 Mei 2023.
Fenomena menteri maju nyaleg bukan hal baru. Ini sudah terjadi sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Saat ini publik seolah tak mempersoalkan dengan itu.
"Di era SBY, para menterinya berbondong-bondong maju menjadi caleg pada Pemilu 2014 walau tetap menjadi menteri, tapi tidak ada yang mempermasalahkan. Kenapa sekarang mempermasalahkan hal itu? Kenapa malah mengarahkan agar para menteri itu mundur?," ujar Teddy.
Menurut Teddy, tidak ada yang perlu ditakutkan dengan menteri maju nyaleg. Publik hanya perlu mengawasi jangan sampai mereka para menteri menyalahgunakan wewenang dan jabatan untuk kepentingan kampanyenya.
"Ini penyakit, ini paranoid. Paranoid adalah masalah mental yang ditandai dengan rasa tidak percaya dan takut berlebihan. Orang yang mengidap gangguan ini bisa tiba-tiba menjadi orang yang paling tidak tenang," jelas Teddy.
Sebanyak 8 menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju akan mengikuti kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Berikut menteri Kabinet Indonesia Maju mencalonkan diri sebagai anggota legislatif DPR pada Pemilu 2024.
- Zulkifli Hasan (Menteri Perdagangan)
- Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan)
- Abdul Halim Iskandar (Mendes PDTT)
- Afriansyah Ferry Noor (Wamenaker)
- Johnny G Plate (Menkominfo)
- Syahrul Yasin Limpo (Mentan)
- Yasonna Laoly (Menkumham)
- Angela Tanoesoedibjo (Wamenparekraf).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
